Mohon tunggu...
Ighna Amalia
Ighna Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just an ordinary women who wants to have a happy life.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM : 21107030041)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "The Silence", Hidup dalam Keheningan

13 Juni 2022   18:48 Diperbarui: 13 Juni 2022   18:54 5733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dunia perfilman memang tidak ada habisnya, setiap tahun pasti ada saja film baru yang terbit. Begitu banyak genre film, bahkan beberapa tahun belakangan banyak film yang diadaptasi dari sebuah buku. 

Contohnya saja film barat bergenre horor the silence. Film ini dirilis pada tahun 2019 yang diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul Tim Lebbon di tahun 2015.

Film ini cukup menarik banyak penonton kala itu. The silence diawali dengan penampilan pemeran utamanya Ally yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari teman sekolahnya. 

Ally adalah seorang gadis tuli yang kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan yang dia alami tiga tahun yang lalu. Ally kemudian selalu mendapatkan perlakuan yang kurang baik karena kekurangannya tersebut.

Hingga pada suatu saat, kota tempat Ally tinggal dilanda dengan serangan makhluk yang menyerupai kelelawar purba raksasa dan menewaskan hampir seluruh warga kota. Ally tinggal dengan keluarganya dan memiliki seorang teman yang bernama Rob yang selalu membantu Ally.

Saat serangan makhluk tersebut datang, Ally dan keluarganya sedang menonton televisi di ruang keluarga bersama salah satu teman orang tua mereka. 

Saat berita penyerangan makhluk tersebut muncul, Ally sekeluarga dan teman orang tuanya tersebut memutuskan untuk pergi ke daerah yang lebih aman. 

Hewan yang dikenal dengan sebutan veeps tersebut mulai merambah hingga keluar kota yang menyebabkan sebagian orang yang ikut mengungsi ke luar kota pun terkena dampaknya.

Karena kemacetan yang terjadi sepanjang jalan, akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil jalan pintas. Namun naas, Glenn (teman orang tua Ally) jatuh ke jurang karena menghindari seekor rusa yang menyeberang. Glenn terluka berat yang menyebabkan nya tidak mampu bergerak.

Saat Hugh hendak mencari bantuan, tiba - tiba anjing peliharaan mereka menggonggong. Hal tersebut menyebabkan kawanan veeps mendekat ke arah mereka dan menyerang mobil yang ditumpangi. 

Lyn (nenek Ally) langsung berteriak dan bertepatan dengan hal tersebut Glenn langsung menembakkan pistolnya yang menyebabkan kawanan veeps mendekat ke arahnya. 

Hugh melepaskan anjing peliharaannya dan kemudian ketika situasinya cukup membaik, ia menyadari bahwa veeps tidak dapat melihat dan hanya bisa menyerang melalui suara saja.

Hugh berjalan keluar dan kemudian membakar mobil Glenn untuk mengalihkan perhatian veeps. Mereka pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Saat beristirahat, adik laki - laki Ally melihat sebuah rumah melalui teropongnya.

Mereka pun bergegas untuk menuju rumah tersebut. Saat sampai di sana seorang nenek pemilik rumah itu langsung keluar dan hendak mengusir mereka dari halamannya. Namun yang terjadi kawanan veeps malah menyerangnya hingga tewas.

Saat kondisi aman, mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah melalui sebuah saluran yang terhubung langsung ke halaman rumah. Namun saat akan masuk, seekor ular Derik ingin memangsa adik Ally. 

Ibunya yang melihat hal tersebut langsung membuat suara hingga akhirnya ular Derik itu dimangsa veeps. Akan tetapi hal itu juga menyebabkan ibu Ally terluka.

Saat tiba di dalam rumah, nenek Ally langsung memeriksa. Dan saat diperiksa, ternyata luka yang didapatnya infeksi dan harus diberikan penanganan khusus.

Mendengar hal tersebut, akhirnya Hugh dan Ally bergegas untuk ke kota mencari antibiotik untuk mengobati ibunya. Saat sampai di sebuah apotek, mereka menemukan veeps sudah berkembang biak di sana. 

Saat keluar, mereka menemukan seorang pendeta yang mengaku sebagai kaum yang akan selamat dari serangan veeps nantinya. Pendeta tersebut terus mendesak mereka agar mengikuti ajaran yang dibawakan oleh pendeta tersebut. 

Akan tetapi Hugh tetap menolak dan bergegas untuk pergi darinya. Saat sampai di rumah, ibu Ally langsung ditangani hingga akhirnya kondisinya membaik. 

Akan tetapi yang tidak disangka-sangka, pendeta tersebut malah datang menghampiri rumah yang mereka huni. Hugh mencoba mengusir mereka, sempat terjadi cekcok namun akhirnya pendeta tersebut.

Setelah pendeta tersebut pergi, mereka semua akhirnya memutuskan untuk masuk ke rumah dan beristirahat. Namun saat malam tiba, seseorang mengetuk pintu rumah mereka. Saat pintu dibuka, ternyata seorang anak perempuan berdiri ketakutan di sana. 

Akan tetapi saat dibawa ke dalam ternyata diperut anak tersebut terdapat beberapa handphone dengan alarm yang berbunyi keras. Hal tersebut tentu saja menarik perhatian veeps untuk menyerang mereka.

Setelah cukup lama, ternyata diketahui bahwa gadis tersebut adalah kiriman sang pendeta. Saat Hugh ingin mengeluarkan gadis tersebut, ternyata sang pendeta sudah bersiap di luar. 

Pendeta tersebut mulai mendekat dan berusaha untuk mengambil Ally bersamanya. Keluarganya pun tidak tinggal diam, mereka berusaha untuk menyelamatkan Ally dari pendeta. 

Namun yang terjadi, Hugh malah tertusuk pisau. Ally menangis histeris. Neneknya pun berusaha untuk menyelamatkan Ally, wanita tua itu berteriak hingga akhirnya kawanan veeps mendekat dan memangsa seluruh kaki tangan pendeta dan pendeta tersebut. Namun sayang, nenek Ally juga harus meregang nyawa dalam kejadian tersebut.

Peristiwa itu membuat seluruh keluarga Ally terpukul, hingga akhirnya Ally mendapatkan kabar dari Rob bahwa seluruh penduduk berada di sebuah tempat yang aman yang tidak akan mungkin di jangkau oleh veeps. Tempat itu memiliki suhu yang amat dingin sehingga veeps tidak akan dapat bertahan hidup di sana.

Setelah sampai di tempat itu kehidupan keluarga Ally pun membaik. Walaupun mereka harus kehilangan nenek dan Glenn.

Secara keseluruhan, film ini sebenarnya memiliki plot yang cukup menarik. Akan tetapi beberapa kejanggalan dan adegan yang kurang sesuai membuat film tersebut menjadi aneh. 

Apalagi di akhir, saat pendeta dan pengikutnya meninggal, si gadis yang diutus tiba' berjalan menjauh bersama pengikut pendeta yang selamat dan tidak terlihat perlawanan sedikit pun dari keluarga Ally.

Namun walaupun begitu, film ini tetap layak ditonton untuk mengisi waktu senggang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun