Dari kegiatan ini, hati saya merasa tersentuh, karena Ibu Kartini bercerita bahwa ia tidak pernah sempat membereskan rumah. Beliau bercerita bahwa dirinya tidak akan kuat jika membereskan rumah sendirian, oleh karena itu beliau mengucapkan terima kasih kepada kami semua.
Di akhir cerita, saya sampai di penghujung acara live in. Saya pun harus pulang, dan berpamitan kepada Ibu Kartini serta tetangga sekitar. Ibu Kartini pun meneteskan air mata terakhir karena harus berpisah dengan kami. Akan tetapi saya tidak dapat berbuat apa apa, karena saya sudah harus pulang. Dari kegiatan live in ini, saya merasa banyak diberi pelajaran.Â
Saya belajar untuk bersyukur dengan setiap apa yang saya punya. Saya juga belajar untuk menghargai relasi yang saya miliki dalam kegiatan sehari hari. Saya belajar bahwa terkadang kesederhanaan itu adalah hal yang baik untuk dimiliki. Terkadang, sikap maupun keadaan sederhana membuat orang menjadi dekat satu sama lain.Â
Jika dibandingkan kehidupan di kota, masyarakat di desa jauh lebih sopan dan menghargai sesama yang ada. Meskipun saya sudah tidak tinggal disana lagi, sekarang tugas yang harus saya lakukan adalah membawa kebudayaan yang baik dari pengalaman ini ke kehidupan saya sehari hari. Jika hal tersebut dapat mempengaruhi masyarakat di sekitar saya, saya pun akan merasa bersyukur karena banyak kebaikan yang akan menanti kedepannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI