Mohon tunggu...
Igantius SatrioNugroho
Igantius SatrioNugroho Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Pangudi Luhur Yogyakarta

Harapanya dengan media kompasiana saya dapat mempublikasikan karya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Hasil dan Minat Belajar Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Teks Deskripsi Kelas VII

30 November 2023   16:23 Diperbarui: 30 November 2023   16:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ignatius Satrio Nugroho S.Pd

PENDAHULUAN

Situasi pembelajaran di sekolah merupakan interaksi yang dibutuhkan peserta didik agar mereka semakin mengetahui dan menambah wawasan dalam segala bidang mata pelajaran. Hal itu sangat penting sebagai bekal bagi masa depan peseta didik. Berkaitan dengan itu, maka guru sebagai fasilitator memiliki tugas untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat sampai pada pemahaman akan mata pelajaran yang diajarkan. Hal ini membuat guru harus memiliki metode dan model mengajar yang sesuai agar pengetahuan yang ingin disampaikan dapat tepat sasaran.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran umum di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta yang sangat membutuhkan daya literasi untuk dapat memahami materi. Dalam setiap proses belajar mengajar (PBM), literasi sungguh dibutuhkan dan rasa malas yang ada dalam diri peserta didik menjadi salah satu penghambat untuk melakukan itu. Kita ketahui bersama bahwa PBM yang dialami peserta didik menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Selain itu juga ada berbagai faktor yang mendukung keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan pada saat PBM. Faktor tersebut antara lain kondisi fisik peserta didik, kondisi sosial, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, media, dan guru sebagai sumber belajar. (Ani, 2006:8)

Salah satu masalah yang menjadi tantangan bagi guru adalah bagaimana mengemas proses pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman yang bermakna dan mudah dipahami peserta didik. Selain itu, tantangan yang muncul dalam proses analisis penentuan solusi pada proses PPG dalam jabatan yang dilakukan penulis adalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam aktivitas diskusi dan berpikir kritis terutama dalam proses pembelajaan teks deskripsi.

Menurut Djamara (2014:5) "belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi". Oleh karena itu, diharapkan peserta didik dapat memperoleh proses belajar yang bermakna dengan proses bertukar pengalaman antar sesama peserta didik. Menurut teori pembelajaran konstruktivis (Sugandi, 2004:11), mengajar merupakan kegiatan yang membantu pserta didik sendiri membangun pengetahuannya. Berdasarkan teori tersebut, tugas seorang guru adalah sebagai fasilitator yang memberikan fasilitas belajar bagi peserta didik.

Dalam usaha meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi teks deskripsi, penulis akan menggunakan salah satu model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan proses belajar yang dapat membangun interaksi antar peserta didik.. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan best pratice ini adalah untuk mengetahui apakah metode PBL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi teks deskripsi. Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Fase E yaitu Menulis Teks Deskripsi dengan model pembelajaran PBL.

PEMBAHASAN

Pada bagian pendahuluan telah disimpulkan bahwa tugas seorang guru bukanlah hanya mengajar, melainkan menggerakkan hati anak untuk mau belajar. Untuk mencapai hal tersebut maka hal pokok yang mesti diperhatikan adalah model pembelajaran. Mengapa demikian? karena model pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan kebosanan belajar pada siswa, sebaliknya model pembelajaran yang variatif akan memberikan rangsangan belajar sekaligus memberikan pengalaman belajar baru bagi peserta didik.

Model pembelajaran adalah satu bentuk pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Model pembelajaran dapat berbentuk praktis maupun teoretis.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan usaha untuk menjadikan pembelajaran lebih baik, lebih menyenangkan. Oleh karena itu, pendidik harus mampu membuat sebuah aksi untuk menerapkan model pembelajaran yang variatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Pada dasarnya, model belajar yang baik dapat dikenali dengan beberapa ciri, yaitu:mempunyai prosedur sistematik;

hasil dan tujuan belajar ditetapkan secara khusus;

penetapan lingkungan dilakukan secara khusus; dan

siswa mampu berinteraksi dengan lingkungan.

Problem Based Learning (PBL) merupakan satu dari banyak model pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju dan banyak diimplementasikan di banyak lembaga-lembaga guruan baik lembaga guruan formal maupun non formal. Terjemahan dalam bahasa Indonesia, Problem Based Learning bermakna sebagai pembelajaran berbasis problem. PBL merupakan pendekatan inovatif yang mengajarkan beragam strategi mencapai kesuksesan abad 21 membantu peserta didik mengembangkan keterampilan abad 21, meningkatkan tanggungjawab, melatih pemecahan masalah, self direction, komunikasi, dan kreativitas. Satu hal PBL luwes diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan (Bell, 2010), adapun langkah-langkah PBL adalah sebagai berikut:

1.mengorientasikan peserta didik terhadap masalah;

2.mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;

3.membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;

4.mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan

5.menganalisis dan mengevaluasi hasil karya.

Berdasarkan teori dan penjelasan di atas penulis mencoba menerapkan model pembelajaran inovatif dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) pada materi Teks Deskripsi. Model pembelajaran PBL ini  dapat meningkatkan kemampuan bertanya, berkomunikasi dan memecahkan masalah terutama dalam proses mengidentifikasi obyek yang terdapat dalam gambar "Kantin Sekolah". Selain itu, model pembelajaran ini dapat mengembangan keberhasilan peserta didik dalam mengemukakan pendapat, misalnya dalam aktivitas bertukar pengalaman ketika memanfaatkan fasilitas kantin sekolah. Mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah, misalnya dalam proses membuat kalimat-kalimat deskripsi berdasarkan obyek yang ditemukan dan mengaitkan dengan materi ciri-ciri teks deskrispsi sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.

Dalam best practice ini, tujuan penerapan PBL adalah bukan semata-mata untuk meningkatkan hasil belajar siswa, akan tetapi juga mengembalikan semangat belajar siswa melalui langkah-langkah pemecahan masalah bersama dengan kelompok. Berdasarkan proses penerapan pembelajaran dengan model PBL pada materi teks deskripsi, maka dapat diperoleh hasil yang baik dalam perolehan capaian nilai peserta didik. Hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian proses, sikap dan formatif yang telah dilakukan adalah baik dan sangat baik.

Pertama, penilaian proses yang dilakukan kepada masing-masing kelompok menunjukan rata-rata nilai baik dan sangat baik, peserta didik telah menghasilkan produk presentasi hasil identifikasi obyek, suasana dan hasil identifikasi ciri-ciri teks deskripsi dari kalimat-kalimat deskripsi yang dibuat

Kedua, hasil penilaian sikap menunjukan sikap peserta didik dengan rata-rata nilai sangat baik, melalui pegamatan aktivitas yang dilakukan kepada masing-masing individu menunjukan sikap yang baik dalam hal kerjasama, keaktifan, toleransi, percaya diri dan tanggung jawab.

Ketiga, hasil penilaian formatif peserta didik mendapatkan rata-rata hasil baik dan sangat baik, mereka dapat menerapkan pemahaman mereka tentang karakteristik, ciri, kaidah dan ciri-ciri teks deskripsi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian proses, sikap dan formatif menunjukan ketercapaian tujuan yang diperoleh oleh peserta didik. Langkah-langah pembelajaran dan prosedur penilaian yang telah didesain dalam perangkat pembelajaran telah dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yakni mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks deskripsi dan dapat mempresentasikan hasil identifikasi obyek dan suasana gambar kantin sekolah, serta mengembangkannya ke dalam betuk kalimat-kalimat deskripsi berdasarkan ciri yang telah dipelajari.


SIMPULAN

Bentuk refleksi atau dampakdariaksidan langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam penerapan model PBL dalam pembelajaran teks deskripsi sangat efektif dan dapat dilihat dari :

Pembelajaran materi Teks Deskripsi dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan best practice, karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

Dengan penyusunan modul ajar secara sistematis dan cermat, pembelajaran materi Teks Deskripsi dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan aktivitas untuk mencapai tujuan sikap Profil Pelajar Pancasila dan meningkatkan kemampuan dalam literasi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam aktivitas Penerapan Model Pembelajaran PBL dalam proses pembelajaran Teks Deskripsi yang dilakukan di kelas VII SMP Pangudi Luhur Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Problem Based Learning terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dengan respon yang menyenangkan dalam proses belajar. Hal tersebut didasarkan pada proses belajar peserta didik misalnya peserta didik tekun menghadapi tugas, peserta didik ulet menghadapi kesulitan, peseta didik menunjukkan minat terhadap permasalahan yang dihadapi, peserta didik menunjukkan sikap senang bekerja, peserta didik dapat mempertahankan pendapatnya saat menunjukkan hasil kerja.

Model Problem Based Learning (PBL) juga memberikan dampak positip terhadap pembentukan perilaku pada diri peserta didik antara lain perilaku kejujuran,  kerjasama, peduli, tanggung jawab dan disiplin. Selain itu kegiatan ini diharapkan akan terus berkelanjutan, tidak hanya sebagai tugas dari kegiatan PPL Program Profesi Guru melainkan pada setiap pembelajaran dan memberikan dampak positif kepada rekan-rekan yang lain demi kemajuan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Daftar Pustaka

Ahmad Sugandi,(2004). Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.

Ani cahyadi, (2006). Pengembangan Media dan Sumber Belajar. Serang:Penerbit laksita Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

The George Lucas Educational Foundation. (2005). Edutopia Modules. Dipetik April 7, 2013, dari Instructional Module Project Based Learning: The George Lucas Educational Foundation.(2005). Instructional http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php

Bell, J. (2010). Doing your research project: A guide for first-time researchers in education, health and social science. Maidenhead: McGraw-Hill

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun