Mohon tunggu...
IG TEGUH EKO
IG TEGUH EKO Mohon Tunggu... Guru - Trainer Pengembangan SDM, Praktisi Pendidikan.

Trainer Pengembangan SDM, Praktisi Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

CFW: Fenomena Budaya Vs Pria Kemayu

27 Juli 2022   12:59 Diperbarui: 27 Juli 2022   13:07 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
priangantimurnews.pikiran-rakyat.com

Citayam Fashion Week (CFW) berhasil merebut perhatian masyarakat sekitar Jakarta, bahkan nasional. Dengan gaya yang nyentrik lain dari kebiasaan semakin menggugah rasa ingin tahu banyak orang. Terlebih kejadiannya berasal dari tempat publik yang sangat mudah untuk dilihat khalayak umum. Zebra Croos menjadi ajang pamer anak muda pinggiran yang datang ke pusat kota Jakarta.

Mudah Tenar

Dengan bermodalkan gaya yang berbeda dari umumnya bisa menjadikan segelintir anak muda menjadi tenar. Begitu gampangnya menjadi tenar yaitu dengan berperilaku beda (aneh) dan memviralkan di media. Disisi lain, mereka yang merintis menjadi model dari awal belum setenar yang baru beberapa bulan lenggak-lenggok di penyeberangan jalan. Pada akhirnya pemahaman tenar atau terkenal menjadi semakin sederhana. Tidak perlu berusaha keras asal beda dan bisa posting di media sudah bisa menjadi terkenal.

Arena Kreativitas

Memang tidak bisa dipandang sebelah mata, mereka anak-anak muda yang kreatif dan berani untuk menampilkan gaya anak muda kekinian. Anak muda yang masih perlu arahan dan pendampingan orang tua. Mereka masih dalam proses pencarian jati diri. Pemerintah perlu mengambil sikap untuk memberikan ruang bagi kreativitas mereka, bukan malah ikut pamer ditempat yang bukan peruntukannya. Sekarang sudah mulai nampak keberadaan mereka mengganggu lingkungan sekitar. Sampah berserakan, parkir liar, dan kerumunan banyak orang yang mengganggu lalu lintas.

Pria Kemayu

priangantimurnews.pikiran-rakyat.com
priangantimurnews.pikiran-rakyat.com

Jika diamati dengan sungguh, banyak berkumpul para pria yang kemayu. Pria-pria dengan dandanan layaknya perempuan. Secara kasat mata mereka mempromosikan keberadaan LGBT dikalangan anak muda. Seakan keberadaan mereka direstui. Hendaknya pihak tertentu segera bertindak untuk menyelamatkan kegagalan pemahaman tentang sebuah kreativitas. Karena kreativitas tidak identik dengan penyimpangan. Pemerintah perlu memberikan edukasi yang berbarengan dengan adanya CFW ini. Pemerintah tidak perlu menutup CFW namun memberikan tempat yang aman agar mereka bisa berekspresi sembari disisipi edukasi.

Orang Tua dan Pendidikan Anak

jalantikus.com
jalantikus.com

Fenomena ini harus menjadi pembelajaran bagi semua orang tua. Keberadaan mereka tidak lepas dari perilaku orang tua terhadap anaknya. Parenting menjadi sangat berarti bagi para orang tua zaman ini. Orang tua terus belajar dan membuka diri untuk terus belajar  memahami pola asuh dan pola didik untuk buah hati. Gerakan CWF menjadi berdampak luas tatkala para pelakunya adalah mereka yang harusnya masih aktif di bangku sekolah. Kenyataannya mereka malah meninggalkan waktu belajar. Pendidikan menjadi penting untuk bekal masa depan. Alangkah baiknya jika mereka selain kreatif juga dibekali ilmu di bangku sekolah.

Pada akhirnya, menurut penulis, fenomena ini adalah fenomena gerakan budaya. Apa yang nampak adalah hasil dari pemikiran dan daya kreativitas manusia. Manusia yang memiliki karsa untuk mencipta. Namun, semua perlu diarahkan menuju tempat yang semestinya. Zebra Cross bukan peruntukannya untuk pamer fashion karena menggangu ketertiban umum. Perilaku menyimpang (LGBT) tidak dibenarkan dalam tatanan etika maupun agama. Fenomena ini merupakan fenomena sesaat yang akan kembali tenggelam  dengan datangnya fenomena budaya baru yang akan muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun