Mohon tunggu...
Ifyar Adhita Yahya
Ifyar Adhita Yahya Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Nature

Go Green

20 November 2010   04:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Go green kalimat yang sering kita dengar dalam waktu-waktu dekat ini, karena adanya suatu factor perubahan alam semesta, yaitu pemanasan global. Seluruh dunia berupaya untuk mengurangi emisi gas carbon yang dibuang ke udara . Hingga diadakannya berbagai macam konferensi untuk mencapai mufakat pengurangan emisi carbon. Maka  go green bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan agar kota menjadi kota yang sehat, dengan melakukan penanaman pohon untuk penghijauan, melakukan pembersihan pada saluran-saluran air dan lain-lain.
Pernahkah kita berfikir apa yang akan kita berikan kepada anak dan cucu kita. Apakah dunia yang bebas polusi bisa kita berikan dalam dan tanpa harus keluar uang sepeserpun? Semua itu datang dari diri kita sendiri untuk kebahagian dan kesehatan penerus kita. Memang kita tidak bisa mengubah keadaan ini secara langsung dan cepat tapi setidaknya kita bisa mencegah agar tidak bertambah parah lagi. Jika go green dilakukan dengan baik maka tidak mustahil bumi kita akan seperti dahulu. Bagaimana cara kita untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini? Kita mulai dari hal yang kecil seperti menerapkan prinsip 4R berikut dalm keseharian kita.
1.    Reduce (mengurangi), sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material semakin banyak sampah yang akan dihasilkan.
2.    Reuse (memakai kembali), sebisa mungkinpilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hidari pemakaian barng-barang disposable (sekali pakai buang). Dengan ini kita dapat memperpanjang waktu pemakian barang sebelum ia menjadi sampah.
3.    Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin barang-barang yang tidak berguna lagi di daur ulang. Memang tidak semua barang bisa didaur ulang, tapi saat ini sudah banyak industry yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
4.    Replace (mengganti), teliti barang yang ada dan kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Misalnya dengan mengganti kantong keresek kita dengan keranjang belanja saat berbelanja. Jangan pergunakan Styrofoam karena kedua bahan ini tidak dapat didegradasi secara alami. Semuanya dapat dilakukan dengan adanya kesungguhan hati bahwa kita ingin semua orang merasakan bumi kita ini.
Memang semua itu membutuhkan proses untuk mengubah kebiasaan yang telah kita lakukan sehari-hari dengan kebiasaan yang harus kita terapkan agar bumi kita terhindar dari pemanasan global. Jadi semua itu ada itu tangan kita, apakah anda ingin mencobanya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun