Mohon tunggu...
Money

"Sarjana Tidak Menyelesaikan Masalah, Mari Berwirausaha"

2 Maret 2019   21:31 Diperbarui: 2 Maret 2019   21:46 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia Darurat Entrepreneur?

Persoalan ketenagakerjaan dan wirausaha di Indonesia sangatlah dinamis, menjadi negara berkembang seperti Indonesia sangat minim dan di bawah rata-rata untuk persentase penduduknya yang berwirausaha karena kebanyakan pemuda Indonesia ingin menjadi pegawai. simpelnya, jutaan pemuda Indonesia bersekolah dan mengenyam pendidikan tinggi namun tidak ada yang ingin bercita-cita untuk menjadi pengusaha, hal itu juga berarti bahwa sangat minimnya keinginan pemuda Indonesia untuk menjadi pengusaha dan lebih suka menjadi pegawai.

Seperti yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo pada pertemuan di Istana Negara dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada bulan April 2018 mengatakan, "Hampir disetiap negara maju, standartnya itu (penduduk) entrepreneur diatas 14%. Sementara kita masih diangka 3,1%. Artinya ini membutuhkan percepatan" Ujar beliau (Kompas, 2018).

Peranan entrepreneurship menjadi relatif penting dalam suatu perekonomian negara di era globalisasi dewasa ini. Sektor usaha dengan beragam produk-produk derivatifnya telah menjadi media penting dalam mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat yang semakin massif.

Kegiatan wirausaha dapat membantu pembukaan lapangan pekerjaan yang berarti membantu menurunkan angka pengangguran di Indonesia yang lumayan tinggi, membantu pengentasan kemiskinan,  menambah daya beli masyarakat Indonesia yang faktanya lebih suka barang impor daripada barang lokal, serta dapat menumbuhkan perekonomian dalam negeri.

Persaingan global saat ini semakin meluas dan melebar didunia, jika disikapi dengan baik fenomena ini dapat menjadi momentum yang baik bagi perekonomian di Indonesia. Salah satunya adalah dengan pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

UMKM memiliki peran yang sangat vital di dalam upaya pembangunan dan pengembangan ekonomi karena karakteristik mereka: padat karya, terdapat disemua kota, tergantung bahan baku lokal, serta penyedia utama kebutuhan pokok masyarakat berpendapatan rendah (Tambunan, 2012). 

Berbicara tentang wirausaha tentunya sasaran empuk bagi pelaku usaha adalah generasi muda, para pemuda yang memiliki ide-ide kreatif dan rasa kompetitif yang tinggi sangat penting untuk menjadi wirausaha muda yang sukses. Pemuda adalah dalam rentan umur 17-25 tahun. Pada angka 22 tahun umur seorang pemuda, merupakan perhitungan masa selesai studi perguruan tinggi.

Setelah menyelesaikan studi maka yang di sasar adalah pekerjaan, tentunya. Akan tetapi mayoritas keinginan pemuda Indonesia adalah bekerja di kantor, dengan setelan jas rapi dilengkapi dengan dasi dan bersepatu, masuk pagi seperti masa sekolah kembali.

Padahal sudah menjadi rahasia umum untuk bekerja disuatu lembaga pemerintahan maupun perusahaan, harus menyingkirkan begitu banyak pesaing, jika tidak di terima maka akan menyalahkan pemerintah karena kurangnya lapangan pekerjaan. Namun, tidakkah ingin membuat lapangan pekerjaan sendiri ?

Berikut merupakan hadist ekonomi yang akan kita kupas melalui permasalahan kontekstual yang ada pada era saat ini. Rasululah bersabda yang Artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun