Mohon tunggu...
Iftitah mugni
Iftitah mugni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Faktor Personal yang Mempengaruhi Komunikasi AntarBudaya

4 Februari 2016   23:44 Diperbarui: 4 Februari 2016   23:51 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor Personal Yang Mempengaruhi Komunikasi AntarBudaya
Ada 2 faktor yaitu Faktor Psikologis dan Faktor personal sebagai identitas diri
Yang pertama kita bahas
1. Faktor Psikologis

A. Konsep Diri Dan Persepsi Diri
Konsep diri adalah Kesimpulan yang anda ambil tentang diri anda sendiri.Konsep diri itu muncul karena anda bertanya tentang diri kita yang sebenarnya, seperti anda melihat tubuh anda di cermin dan anda berkata” kenapa tubuh saya kurus? Apa yang saya harus lakukan?” Disitulah anda menilai diri anda sendiri sebagai orang yang berharga(self esteem) lalu bagaimana anda melihat orang lain dan dunia sekeliling.Bagaimana anda melihat dunia sekitar? Itu tergantung pada apa yang anda pikirkan tentang diri anda sendiri,sementara apa yang dipikirkan tentang diri anda itu dapat mempengaruhi bagaimana anda melihat dunia. Jadi konsep diri itu sebenarnya bagaimana kita mengartikan diri sendiri.
B. Dimensi-dimensi Psikologis dari Persepsi
1. Attention
Attention atau perhatian merupakan kemampuan untuk berkonsentrasi ,kemampuan ini merupakan salah satu variabel psikologis yang penting yang mempengaruhi komunikasi.Bila seorang berkata-kata kepada kita dengan volume nada suara yang tajam dan menjadi besar maka kualitas suara itu mempengaruhi atensi atau perhatian kita. Jadi attention dapat menentukan manakah pesan yang menarik perhatian dan relavan,artinya pesan itu sebenarnya”familiar”dengan kita.
2. Selective Processes
Setiap individu melewati sebuah proses untuk menentukan perhatian pada pesan yang familiar dengan dia,namun harus kita sadari kemampuan setiap individu tidaklah sama,hanya orang-orang dengan tingkat perhatian yang tinggi saja yang mungkin akan tertarik terhadap begitu banyak masukan dari luar. Yang pasti adalah setiap individu mempunyai mekanisme untuk memproses secara selektif berbagai pesan yang datang dari luar,proses itu kita sebut selective process yaitu proses untuk memilih pesan dari luar. Adapun bentuk selektif itu antara lain :
 Selective Perception adalah Istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah fakta bahwa segala sesuatu tidak selalu diterima dengan cara yang sama oleh individu-individu yang berbeda-beda pada kesempatan yang berbeda-beda pula.
 Selective Attention adalah Perbedaan kemampuan dari setiap individu untuk berkonsentrasi terhadap pesan yang diterima,hal ini dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu.
 Selective Exposure adalah Kecenderungan setiap individu untuk menyatakan dirinya menerima atau menolak pesan yang mendorongnya untuk mendekat atau menjauh.
 SelectiveRetention adalah Merefleksikan dampak dari pengalaman individu di masa lalu yang mendorongnya membuat preferensi terhadap informasi yang menerpanya.
3. Motivasi Berkomunikasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri yang diarahkan menuju ke suatu sasaran yang mempunyai daya tarik karena sesuatu itu harus dicari untuk memenuhi kebutuhannya. Fakta menunjukkan komunikasi merupakan sebuah tujuan yang bersifat purposive atau tertentu bagi pemenuhnan sebuah kebutuhan.
Kita membedakan motivasi atau dorongan dari dalam diri individu untuk berkomunikasi itu sekurang-kurangnya untuk memenuhi dua jenis kebutuhan,yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis. Motivasi bagi dayaguna dan kepuasan individu seperti pemenuhan kebutuhan kognitif,afektif,personal integrative,social integrative dan kebutuhan untuk meredakan ketegangan atau tension release.
a. Kebutuhan Fisiologis dan fisik
Kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan dasar lahiriah seperti udara,air,makanan,minuman,rumah,maupun kebutuhan biologis seperti seksual.
b. Kebutuhan Sosiologis
Kebutuhan sosiologis seperti kebutuhan mendapatkan keselamatan,keamanan terbebas dari bahaya,atau ancaman rasa takut,kebutuhan rasa memiliki dan dibutuhkan oleh masyarakat.
c. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan psikologis seperti kebutuhan untuk memperoleh penghargaan dan status,kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri dan terlibat penuh dengan orang lain.
d. Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan kognitif seperti rasa ingin tahu atau curiousity.
e. Kebutuhan Afektif
Kebutuhan afektif seperti kebutuhan dicintai atau di kasihi oleh orang lain.
f. Kebutuhan akan integrasi personal
Pribadi yang integral adalah pribadi yang sekurang-kurangnya dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam batas minimal lalu dia mampu merekatkan satu kebutuhan psikologis dengan kebutuhan psikologis lain agar secara batin bebas dari perasaan takut,bebas,dari bahaya maupun ancaman orang lain.
g. Kebutuhan meredakan ketegangan
Ada kalanya individu didorong untuk berkomunikasi dengan orang lain karena dia ingin meredakan ketegangan.Tujuan komunikasi itu adalah mengurangi suasana ketidakpastian.Komunikasi yang dilakukan dengan siapa saja dalam suasana sebagaimana yang digambarkan itu menjadi sangat rumit,apalagi anda berhadapan dengan orang yang anda tidak dikenal. Akibatnya informasi menjadi sangat mahal karena anda tidak dapat meramalkan apa isi informasi atau keputusan yang akan menerpa anda.
2. Faktor Personal Sebagai Identitas diri
Dalam praktek komunikasi,identitas sering memberikan tidak saja makna tentang pribadi seorang tetapi juga ciri khas sebuah kebudayaan yang melatarbelakanginya,dari ciri khas itulah kita dapat mengungkapkan keberadaan orang itu. Identitas pada tataran hubungan antarmanusia akan mengantar kita untuk memahami sesuatu yang lebih konseptual tentang bagaimana meletakkan seorang kedalam tempat orang lain(komunikasi yang empati), membagi pikiran, perasaan, masalah, rasa simpatik ,dll dalam proses komuniksi antarbudaya. Peran diartikan sebagai satu set harapan budaya terhadap sebuah posisi tertentu, peran itu lebih mengacu pada harapan(roles refer to expected) dan tidak sekadar pada perilaku actual dan peran itu lebih bersifat normative daripada sekedar deskriptif. Struktur budaya adalah pola-pola persepsi,berpikir dan perasaan,sedangkan struktur sosial adalah pola-pola perilaku sosial. Jika tidak ada struktur budaya dalam faktor personal sebagai identitas diri kita sendiri maka dalam berkomunikasi kita tidak mengenal pola pola persepsi, dan tidak memiliki perasaan terhadap orang yang kita temani berkomunikasi.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun