Mohon tunggu...
KKN UMD UNEJ KELOMPOK 191
KKN UMD UNEJ KELOMPOK 191 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN UMD UNIVERSITAS JEMBER KELOMPOK 191 DESA BUGEMAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa KKN UMD Unej 191 Temukan Potensi Terpendam di Desa Bugeman melalui Survei Keberagaman Sumber Daya Alam dan Budaya

10 Agustus 2024   09:49 Diperbarui: 15 Agustus 2024   21:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi (Tradisi Ojhung Desa Bugeman Situbondo)

 

Desa Bugeman, 14 Juli 2024 ---

Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jember (UNEJ) Unit Mahasiswa Desa (UMD) 191 berhasil mengungkap potensi terpendam di Desa Bugeman Kabupaten Situbondo melalui pelaksanaan survei atas beberapa keberagaman budaya dan sumber daya alam lokal. Survei ini merupakan bagian dari program kerja awal atas pelaksanaan KKN yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa melalui  identifikasi dan pemetaan kekayaan alam serta warisan budaya yang ada di desa tersebut. Salah satu penemuan utama dari survei ini adalah tradisi Ojhung, yang menjadi ikon budaya terkenal di desa tersebut.

Kegiatan pengamatan potensi Desa Bugeman berlangsung intensif selama empat hari setelah hari penerjunan, yaitu dari tanggal 11 hingga 14 Juli. Mahasiswa KKN UMD UNEJ 191 melakukan berbagai aktivitas, mulai dari wawancara dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat hingga pengamatan aset alam dan budaya berdasarkan buku panduan budaya desa. Hasil survei mengungkapkan bahwa Desa Bugeman memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, seperti hutan bambu, lahan pertanian produktif, dan sumber mata air yang melimpah. Selain itu, desa ini juga kaya akan tradisi dan kesenian lokal, termasuk tari-tarian tradisional, kerajinan tangan, dan ritual adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, seperti ritual selamatan desa yang identik dengan perayaan tradisi Ojhung.

 Tradisi Ojhung merupakan ritual adat yang melibatkan dua orang laki-laki yang saling berduel menggunakan tongkat rotan diiringi oleh musik tradisional, dengan kegiatan memukul lawan secara beruntun. Bapak Yoyok Tikwaryo, seorang ahli adat, menjelaskan bahwa "Tradisi Ojhung dilaksanakan pada hari Selasa di minggu terakhir bulan Maulid. Ketentuan ini tidak dapat diubah karena terkait dengan keistimewaan hari Selasa sebagai hari yang baik untuk menuntut ilmu dan memulai kebaikan," ujarnya dalam diskusi malam bersama mahasiswi KKN. Selain itu, ritual Ojhung juga dipercaya memiliki makna spiritual dan digunakan sebagai sarana untuk memohon hujan atau kesejahteraan. Tradisi ini masih dipraktikkan dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Bugeman, hingga menjadikannya daya tarik budaya yang unik. 

Survei keberagaman sumber daya alam dan budaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UMD UNEJ 191 di Desa Bugeman menjadi langkah awal yang penting dalam upaya pengembangan desa. Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Bugeman dapat terus berkembang dan menjadi contoh desa yang sukses dalam memanfaatkan potensi lokal untuk kemajuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun