Ambarawa merupakan kawasan strategis yang banyak dihuni mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Sebagai daerah dengan kepadatan tinggi, Ambarawa menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah yang memengaruhi kebersihan lingkungan. Banyaknya jumlah penghuni kos membuat volume sampah yang dihasilkan meningkat, sehingga membutuhkan perhatian dan upaya serius. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa UM menginisiasi program pengabdian masyarakat dengan fokus pada peningkatan kesadaran kebersihan melalui sosialisasi dan distribusi fasilitas tong sampah.
Program pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Wawasan dan Praksis Sosial yang di ampu oleh Dosen Bapak Surya Desismansyah Eka Putra, S.Pd. M, Phil, yang bertujuan mendorong kolaborasi antara mahasiswa, pemilik kos, dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kos yang lebih bersih, nyaman, dan sehat bagi semua pihak.
Observasi dan Temuan Lapangan
Observasi yang dilakukan pada 7 hingga 16 Oktober menunjukkan bahwa masih banyak area kos di Ambarawa yang kurang terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Penyebab utamanya adalah rendahnya kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan sampah dan minimnya fasilitas penunjang seperti tempat sampah yang memadai. Hal ini mengakibatkan sampah menumpuk di berbagai titik, termasuk di pinggir jalan.
Ketua RT 05/RW 03 Ambarawa, Adi Sulaiman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya menjaga kebersihan dengan menyewa petugas kebersihan untuk mengangkut sampah dari Senin hingga Sabtu. “Upaya ini diharapkan mampu mencegah penumpukan sampah di area kos dan jalanan sekitar,” ujarnya.
Namun, Widia Puspita Sari, menambahkan bahwa kurangnya fasilitas tong sampah di sepanjang jalan masih menjadi kendala. "Ketersediaan tong sampah yang terbatas membuat sampah sering kali menumpuk di pinggir jalan, menciptakan pemandangan yang tidak sedap dan masalah kesehatan," jelasnya.
Solusi dan Langkah Mahasiswa UM
Sebagai bentuk kontribusi nyata, mahasiswa UM melalui program pengabdian masyarakat ini melakukan pembagian tong sampah di beberapa titik strategis di lingkungan RT 05/RW 03. Mahasiswi Zahra, dan Nabila, perwakilan program, menyatakan bahwa inisiatif ini diharapkan membantu penghuni kos dalam memilah sampah secara mandiri. “Dengan adanya tambahan fasilitas ini, mahasiswa dan penghuni kos lainnya diharapkan lebih sadar dan terdorong untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Zahra.
Program ini juga mencakup sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah, yang melibatkan dialog interaktif antara mahasiswa, pemilik kos, dan warga setempat. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memperbaiki kondisi kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun kebiasaan baru yang berkelanjutan di kalangan masyarakat Ambarawa.
Dampak dan Harapan
Muhammmad Afzaal dan Iftitah menyampaikan, dengan adanya program pengabdian masyarakat ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kolaborasi antara mahasiswa UM, pemilik kos, dan warga Ambarawa menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan kawasan kos yang sehat, bebas sampah, dan nyaman untuk ditinggali. Langkah-langkah proaktif seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H