Sebuah ajang multi-events olahraga tidak mungkin terlaksana tanpa adanya tempat bertanding. Begitu juga Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan Agustus mendatang. Keunikan yang ditawarkan oleh Asian Games kali ini adalah pelaksanaan yang diadakan di dua kota berbeda, Jakarta dan Palembang.
Kilas balik ke tahun 1962, ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV, saat pembangunan terbesar di awal kemerdekaan Indonesia. Stadion Utama dan fasilitas pendukungnya dibangun di daerah Senayan. Pada pelaksanaannya, komplek olahraga tersebut menjadi venue untuk 13 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Gelora Bung Karno Hari Nanti
56 tahun berlalu, Gelora Bung Karno kembali menjadi tuan rumah bagi perhelatan olahraga akbar se-Asia ini. Sama seperti sebelumnya, karena memang GBK tidak bisa berkembang ke mana-mana lagi, GBK hanya mampu menjadi venue bagi 13 cabang olahraga dari total 40 cabang yang dipertandingkan.
Ketigabelas cabang tersebut antara lain: atletik, badminton, bola basket, olahraga air, bola voli, hoki lapangan, baseball, panahan, rugby sevens, squash, anggar, karate dan seni bela diri (kurash dan sambo).
Stadion Utama GBK akan diperlakukan sebagai titik pusat dari kegiatan Asian Games nanti dengan diadakannya upacara pembukaan dan penutupan serta dipakainya stadion untuk venue inti olahraga, atletik. Ada beberapa rumor juga yang menyatakan bahwa SUGBK akan digunakan sebagai venue final sepakbola putra sehari sebelum upacara penutupan walau masih harus diklarifikasi mengingat stadion harus disiapkan untuk upacara.
Fasilitas di komplek GBK pun sudah direnovasi dan siap untuk digunakan. Beberapa lapangan yang tidak menyediakan tribun penonton seperti lapangan panahan akan disiapkan tribun temporer selama pertandingan.
Bagaimana nasib 27 cabang olahraga lainnya?
Klaster Pendukung GBK
Sebagai pendukung fasilitas yang sudah tersedia di GBK, Panitia Pelaksana Asian Games Indonesia (Indonesia Asian Games Organizing Committee/INASGOC) telah menyiapkan 3 klaster venue lainnya selain GBK: klaster Jakarta, Jawa Barat dan Palembang.
Di klaster Jakarta, venue tersebar di seluruh kota. Venue yang terbesar dengan cabang olahraga terbanyak adalah Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, yang akan menjadi venue untuk 10 cabang olahraga berbeda: tinju, contract bridge, senam, judo, kabaddi, seni bela diri (Jujitsu dan Wushu), tenis meja, taekwondo, angkat beban dan gulat.
Selain JIEXPO, Pantai Marina Ancol pun menjadi venue untuk olahraga laut seperti layar dan jet ski. Di Jakarta Selatan, Stadion Pertamina Simprug menjadi venue pendukung untuk cabang olahraga bola voli.
Di Jakarta Timur, terdapat empat tempat yang akan digunakan: Velodrome Rawamangun untuk cabang balap sepeda nomor lintasan, Equestrian Park dan BMX Center Pulomas untuk cabang equestrian (berkuda) dan balap sepeda nomor BMX dan Padepokan Silat TMII untuk cabang seni bela diri nomor pencak silat.