Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengharapkan KRD Bandung Raya yang Lebih Nyaman

12 Mei 2018   22:08 Diperbarui: 13 Mei 2018   12:40 3174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta ekonomi tempat duduk 3-2. Kereta lokal lebih jelek lagi dari ini. Foto oleh Aldio Yudha Trisandy (sumber: commons.wikimedia.org)

Cerita saya di atas hanya sebuah gambaran betapa kereta lokal Bandung Raya butuh reformasi armada. Kereta ekonomi 3-2 tidak cocok untuk dijadikan armada komuter yang memiliki volume cukup tinggi. 

Contohlah kereta komuter Surabaya-Sidoarjo (gambar di atas), kereta Prambanan Ekspres (Kutoarjo-Yogyakarta-Solo) atau KRL Commuter Line Jabodetabek. Semuanya menggunakan kereta dengan tempat duduk yang sedikit dan lantai yang luas, karena kereta komuter tidak menjual kursi, tapi perjalanan.

Lain halnya dengan kereta pengumpan (feeder) seperti Walahar Ekspres (Tanjung Priok-Purwakarta), KA lokal Merak (Merak-Rangkasbitung), Joglokerto (Jogja-Solo-Purwokerto) dan lain sebagainya yang berfungsi sebagai lanjutan dari kereta komuter. Volume penumpang kereta feeder lebih kecil dari kereta komuter, sehingga penjualan tiket dapat dibatasi sesuai jumlah kursi yang tersedia.

Selain kursi, masalah dari penggunaan kereta ekonomi 3-2 sebagai komuter adalah sulitnya akses turun-naik kereta. Pintu yang hanya tersedia dua di setiap sisi, serta ukurannya yang tidak terlalu besar, membuat penumpang terpaksa berdesakan untuk turun atau naik kereta. Belum masalah yang timbul karena peron rendah di beberapa stasiun, padahal kereta ekonomi memiliki pijakan kaki yang tinggi.

Pada akhirnya, pengguna jasa seperti saya hanya mendapatkan apa yang sudah disediakan. Harapan saya, PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung dapat membenahi layanan komuter Bandung Raya. Saya masih ingat beberapa tahun lalu ketika komuter Bandung Raya masih menggunakan rangkaian KRD yang sekarang entah di mana. Saya sangat berharap layanan komuter di Bandung bisa senyaman Susi di Surabaya atau Prameks di Jogja. Kalau mau senyaman KRL, mah, mimpinya kejauhan, keleees....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun