Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taipei Station, "Kota" Kereta di Bawah Kota

20 April 2018   18:57 Diperbarui: 24 Juni 2018   21:41 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu pos TW-2463413 bergambar Taipei Station/dokumentasi pribadi

*Artikel ini terinspirasi dari kartu pos ini. 

Beberapa hari silam, saya mendapatkan sepucuk kartu pos bergambar ilustrasi kartun Stasiun Taipei (Taipei Main Station) dari Taiwan. Karena kesukaan saya terhadap dunia perkeretaapian, saya segera mencari informasi lebih lanjut tentang kartu tersebut. Kartu ilustrasi tersebut ternyata adalah suvenir resmi dari perusahaan kereta api Taiwan yang dijual secara daring di situs resmi mereka dan juga secara luring di toko-toko suvenir yang tersebar di banyak stasiun.

Dari gambar yang tercetak, sekilas memang tidak terlihat seperti stasiun, hanya sebuah bangunan bertingkat biasa. Tidak ada jalan rel yang membentang di samping atau pun belakang bangunan. Jalan layang yang ada di belakang bangunan (Civic Boulevard) adalah jalan untuk kendaraan bermotor, bukan untuk kereta api. Lalu di manakah kereta api berhenti?

'Kota' Kereta di Bawah Keramaian Kota

Tampak depan Taipei Main Station (Sumber: newbloommag.net)
Tampak depan Taipei Main Station (Sumber: newbloommag.net)
Ternyata, semua kegiatan naik-turun penumpang di Taipei Main Station dilakukan di bawah tanah (underground). Di bawah bangunan tersebut, setiap tahunnya, 213 juta penumpang melakukan perjalanan menggunakan 3 layanan yang tersedia: kereta antar kota yang dioperasikan Taiwan Railways Administration (TRA), kereta cepat Taiwan High Speed Rail (THRS) dan Taipei Metro. Jumlah penumpang tersebut diperkirakan akan makin bertambah dengan dibukanya layanan baru, Taoyuan MRT yang menghubungkan Taipei dengan bandara internasional Taoyuan.

Dengan 213 juta penumpang per tahun menjadikan Taipei Main Station sebagai stasiun tersibuk ke-25 di dunia dan tersibuk di Asia di luar Jepang.

Berdiri di atas lahan seluas 1,9 hektar, bangunan yang dibuka pertama kali tahun 1918 ini telah mengalami beberapa perubahan, terutama untuk mendukung hadirnya layanan Metro di tahun 1997. Kini, bangunan utama memiliki enam lantai di atas permukaan tanah dan 4 tingkat di bawah permukaan tanah. Adapun peron kereta terletak di 3 lantai terbawah.

Lokasi stasiun yang terletak di pusat kota Taipei dan di tengah-tengah daerah komersial membuat stasiun ini menjadi pilihan masyarakat untuk turun dari kereta dan menghabiskan waktu mereka di sekitar stasiun, sebelum kembali dengan kereta yang mengantarkan mereka ke rumah.

'Manggarai'-nya Taipei

Bagi warga Jakarta, pasti sudah kenal dengan Stasiun Manggarai, stasiun yang menjadi simpul (hub) dari dua rute teramai di jaringan Commuter Line: Jakarta-Bogor dan Jakarta Bekasi. Sama halnya seperti Stasiun Manggarai, Taipei Main Station juga bertindak sebagai hub dari dua trayek utama Taipei Metro: Bannan Line yang menghubungkan Nangang di timur dan Dingpu di barat, serta Tamsui-Xinyi Line yang menghubungkan Tamsui di utara dan Xiangshan di selatan.

Perbedaan Taipei Main Station dengan Stasiun Manggarai adalah hadirnya dua layanan tambahan di Taipei Main Station: kereta TRA dan THRS. Di Jakarta, layanan kereta antar kota dilayani di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Sedangkan stasiun kereta cepat (Jakarta-Bandung) rencananya akan dibangun di daerah Halim. Jadi, coba anda bayangkan ketiga stasiun dan satu bakal stasiun itu digabung menjadi satu.

Adapun kereta api bandara di Taipei yang dioperasikan oleh Taoyuan MRT, dilayani di bangunan terpisah kurang lebih 150 meter di barat stasiun utama.

10 Lantai yang Tidak Tersia-siakan

Seperti dijelaskan di awal, bangunan utama terdiri dari 6 lantai di atas tanah dan 4 tingkat di bawah tanah. Kesepuluh lantai tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh TRA. Lantai 3-6 bangunan merupakan kantor pusat TRA yang mengurusi segala urusan perkeretaapian di pulau seluas 36.000 km2 tersebut. Sedangkan lantai 2 dimanfaatkan sebagai mall dan retail yang disewakan untuk umum. Lokasi yang berada di tengah-tengah daerah komersial membuat pengusaha retail tertarik menyewa tempat di bangunan stasiun.

Lantai satu bangunan utama merupakan lobi yang berisi gerbang utama, loket tiket dengan mesin tiket otomatis, pusat informasi dan pusat keamanan. Dari lantai ini, penumpang bisa turun ke lantai Basement 1 (B1) dan tiba di hall utama stasiun. Lantai B1 merupakan gerbang tiket untuk penumpang TRA dan THSR untuk kemudian turun ke lantai B2, tempat peron TRA dan THSR berada. Jalan antara gerbang tiket menuju lantai B2 merupakan sebuah mall dan underground market. Tersedia juga jalan keluar menuju halte bus Taipei.

Sedangkan untuk calon penumpang Taipai Metro, bisa langsung turun dari B1 ke lantai B2. Di lantai B2 lah pemeriksaan tiket Metro dilakukan. Di lantai B3, terdapat sebuah hall untuk transit antar layanan; penumpang Metro bisa berganti ke TRA/THSR atau sebaliknya, tentunya dengan membeli tiket yang tersedia di lantai tersebut. Di lantai ini pula terdapat peron Bannan Line. Sedangkan peron untuk Tamsui-Xinyi Line terletak satu tingkat di bawahnya, lantai B4.

Dari peron Tamsui-Xinyi Line di lantai paling bawah sampai kantor petinggi TRA di lantai 6 membuat gedung bersejarah ini tidak tersia-siakan satu lantai pun. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Taiwan, tidak lengkap rasanya kalau belum mengunjungi stasiun yang bisa mengantarkan anda ke mana saja di dalam kota Taipei ataupun ke seluruh negara Taiwan.

(Thanks to Yi-Van for sending me this awesome postcard)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun