Kini tinggal menunggu kartu pos pertama yang saya terima, dan penantiannya sama sekali tidak sebentar. Sistem di Postcrossing membuat saya baru mendapat satu kartu pos setelah berhasil mengirim satu. Itu berarti, dengan anggapan kartu pos yang datang akan menghabiskan waktu di perjalanan seperti kartu pos yang dikirim, saya harus menunggu satu bulan lagi untuk menerima 'ganti'.
Sayangnya, kartu pos pertama saya baru diterima 2 bulan setelah berhasil mengirim satu. Untuk mendapatkannya pun tidak mudah. Harus melewati berbagai drama dengan pengurus kantor pos delivery center(DC) yang bertugas di daerah rumah saya. Tetapi, setelah kunjungan ke DC, kiriman rutin hampir setiap minggu selalu terselip di bawah pintu rumah. Walau akhirnya menjadi molor menjadi kunjungan bulanan. Tapi, setidaknya semua berjalan lancar.
Ketika saya menerima kartu pos pertama saya, rasa senang dan haru bercampur aduk. Penantian panjang untuk sesuatu yang kita harapkan memang terasa sangat menyenangkan. Untuk satu hari itu, saya tidak bosan untuk tetap melihat gambar kartu pos, membaca pesan si pengirim dan mengagumi prangko yang dipakai untuk mengirimkannya.
Perasaan bangga ketika mengirim kartu pos bergambar keindahan Indonesia, ditambah rasa waswas dan penasaran ketika kartu pos 'jalan-jalan' lebih dari satu bulan, serta perasaan bahagia ketika menerima kartu pos, mungkin adalah alasan kenapa saya sudah 'nagih' berkirim kartu pos.
Tertarik untuk mencoba? Silahkan baca-baca tulisan lanjutannya di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H