Sederhana saja: hindari debat kusir di ranah publik. Biasakan dialog langsung kepada orang yang ingin dikritisi. Gunakan mata hati dalam melihat segala kejadian. Karena sesungguhnya, apa yang terjadi di hadapan mata kita banyak yang tidak bisa dicapai dengan kemampuan terbatas pengetahuan kita. Lebih seringlah melihat hakikat segala hal dengan hati kita. Insya Allah baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafuur bukanlah sekedar mimpi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!