Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Santri Nasional: Menyantrikan Indonesia?

23 Oktober 2016   17:14 Diperbarui: 23 Oktober 2016   17:28 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lini masa media sosial penuh dengan cercaan dan rundungan. Konflik antar masyarakat yang dipicu dengan hal-hal kecil. Kemana ukhuwwah bangsa Indonesia?

Budaya mencontek di segala lini masih terjadi. Ketidakmampuan mengelola sumber daya manusia yang berlimpah masih kerap terjadi. Kemana kemandirian negeri ini?

Menyantrikan Indonesia

Hari santri nasional bukan hanya milik santri. Hari santri nasional adalah milik seluruh rakyat Indonesia, karena jiwa santri adalah jiwa Indonesia. Jiwa penuh perjuangan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.

Indonesia tidak butuh santri, tapi Indonesia harus menyantrikan dirinya. Menanamkan jiwa-jiwa santri dalam setiap lapis kehidupan masyarakat Indonesia. Santri saja tidak mampu mengentaskan segala masalah yang dialami Indonesia. Hanya Indonesia sendiri yang bisa melepaskan diri dari masalah. Indonesia yang sudah “santri”

Harapan besar saya, Hari Santri Nasional agar menjadi momentum semua orang, tidak hanya santri, untuk menyantrikan diri, melihat diri kita sendiri, sudah santrikah kita? Semoga setiap tahunnya, hari santri tidak hanya diisi oleh kirab santri, lantunan shalawat Nariyah dan apel tahunan serta Pospenas.

Doa-doa kiai dan santri, yang jumlahnya sudah jutaan di Indonesia, siap mengantarkan Indonesia menjadi Rabbun Ghafuur. Kami hanya menunggu Indonesia untuk menjadi Baldatun Thoyyibah, sehingga suatu saat nanti Indonesia menjadi Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafuur.

Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun