Mohon tunggu...
Iftahiyatunnisa
Iftahiyatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka tantangan, tapi tidak suka disuruh-suruh. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Mendukung Pendapatan Negara dan Pembangunan Berkelanjutan

29 Juni 2024   17:26 Diperbarui: 29 Juni 2024   17:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pendapatan Negara

 Pengelolaan sumber daya alam yang efisien merupakan salah satu faktor utama dalam meningkatkan pendapatan negara. Penerapan ekonomi hijau dalam pengelolaan sumber daya alam tidak hanya bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tetapi juga untuk memperkuat kapasitas negara dalam menaikkan pendapatannya. Mereka menekankan bahwa pendekatan syariah dalam ekonomi hijau dapat memberikan landasan moral dan etikal yang kuat dalam pengelolaan sumber daya alam, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pada akhirnya memperkuat pendapatan dan perekonomian negara secara keseluruhan.

 Selanjutnya, kebijakan-kebijakan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta pendapatan negara. Melalui pemanfaatan sumber daya alam yang terkontrol dan berkelanjutan, negara dapat memaksimalkan pendapatan tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan. Pendekatan seperti ini mengharuskan adanya regulasi yang ketat dan tata kelola yang baik agar manfaat jangka panjang dapat dirasakan oleh generasi saat ini dan mendatang.

Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

 Dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya alam selaras dengan prinsip ekonomi hijau yang dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan negatif dan menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif. Model ekonomi ini memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan tidak mengurangi kemampuan lingkungan dalam menyokong kehidupan manusia dan keanekaragaman hayati. Dalam hal ini, strategi pembangunan yang berkelanjutan menitikberatkan pada integrasi ekonomi, aspek sosial, dan perlindungan lingkungan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

 Konsep blue economy sebagai inisiatif pembangunan yang mengakui peran vital sumber daya kemaritiman dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Konsep ini salah satunya mencoba mengatasi tantangan yang dihadapi Indonesia dalam melestarikan sumber daya alamnya sekaligus meningkatkan pendapatan negara. Melalui kebijakan blue economy, Indonesia berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya berkelanjutan tapi juga inklusif, dengan menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi sumber daya alam.

 Tantangan dalam mengimplementasikan model pembangunan ekonomi berkelanjutan ini memerlukan kerja sama strategis antar-sektor dan antar-negara. Kerja sama ini esensial karena masalah lingkungan dan ekonomi seringkali melampaui batas negara. Kerja sama internasional yang efektif dapat membantu negara-negara mengatasi tantangan perubahan iklim yang berdampak pada upaya pembangunan mereka. Dalam menghadapi tantangan ini, integrasi kebijakan ekonomi hijau dan blue economy dapat menjadi kunci utama. Mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau dan blue economy memungkinkan negara memanfaatkan sumber daya dengan bijak sambil memastikan pelestarian ekosistem untuk masa depan yang berkelanjutan. 

Tantangan dan Strategi

 Tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan berkelanjutan cukup kompleks. Dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan sebagai salah satu tantangan utama yang mengancam upaya pembangunan berkelanjutan. Kondisi ini membutuhkan strategi yang komprehensif dan adaptif untuk mengatasi masalah lingkungan serta memastikan bahwa sumber daya alam dapat digunakan secara berkelanjutan tanpa merugikan masa depan.

 Sebagai respons, penggabungan konservasi keanekaragaman hayati dan penerapan prinsip ekonomi hijau dalam proses pengelolaan menjadi strategi yang vital. Konservasi tidak hanya bertujuan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem yang rusak tetapi juga mendukung keberlanjutan sumber daya alam yang sehat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Strategi ini memerlukan kolaborasi multisektoral dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan integrasi antara pembangunan ekonomi, sosial, dan perlindungan lingkungan.

Kesimpulan

Jadi, pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan berkelanjutan memegang kunci vital untuk meningkatkan pendapatan negara dan mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui integrasi pendekatan ekonomi hijau dalam pengelolaan sumber daya, negara dapat memastikan kesejahteraan jangka panjang sambil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan. Penerapan strategi yang inovatif dan holistik, berakar pada prinsip-prinsip syariah dan konservasi, akan menjadi dasar untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan landasan yang kuat untuk generasi mendatang.

Referensi:

Kusuma, N. R., & Ida Hamidah, N. F. (2022). Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Ekonomi Hijau Dalam Perspektif Syariah Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia. Konferensi Nasional Studi Islam (KONASI), 1, 142-153.

Malihah, L. (2022). Tantangan Dalam Upaya Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Dan Mendukung Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Sebuah Tinjauan. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 17(2), 219-232.

Ngakan, P. O. (2018). Konservasi Keanekaragaman Hayati Untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Biodiversity Conservation (Vol. 4).

Veronica, D. I., & Fasa, M. I. (2022). Pemanfaatan Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan Berkelanjutan Dalam Persepektif Ekonomi Islam. Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah, 9(2), 200-210.

Wahyuddin, Y. A., Hidayat, R. M., & Verdiansyah, T. R. (2022). Strategi Kebijakan Blue Economy Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Era Joko Widodo. Sriwijaya Journal of International Relations, 2(2), 70-87

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun