Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani schizein yang berarti terpisah atau pecah dan phrenia yang artinya jiwa, jadi skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan adanya distorsi pada pikiran, emosi, dan perilaku (Fauziah dan Widuri, 2005). Â Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk membedakan antara kenyataan dengan apa yang hanya ada di dalam pikiran dan perasaannya sendiri sehingga penderita menjadi terganggu dan terhambat dalam melakukan aktivitas secara normal dan berinteraksi dengan orang lain.
Gejala Skizofrenia
1. Waham atau delusi
Delusi atau waham adalah suatu keyakinan yang salah dan tidak masuk akal karena tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi tetap diyakini sebagai hal yang nyata oleh penderita. Misalnya penderita meyakini bahwa dirinya adalah seorang nabi bahkan merasa diri sebagai Tuhan.
2. Halusinasi
Halusinasi merupakan suatu keadaan dimana penderita seolah-olah mengalami sebuah pengalaman sensori tanpa adanya stimulus nyata dari lingkungan. Halusinasi dapat berupa halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, dan penciuman. Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang paling sering dialami oleh penderita skizofrenia, berkisar antara 70-75% (Diaz, 2010). Misalnya penderita mendengar suara-suara yang menyuruh mereka untuk mencelakai orang lain atau bahkan meminta penderita untuk bunuh diri.
3. Pembicaraan kacau (ngelantur)
Perilaku yang tidak terorganisasi misalnya penderita memperlihatkan perilaku-perilaku yang dianggap aneh dan tidak biasa dilakukan oleh orang normal serta melakukan hal-hal tertentu yang tidak bertujuan, misalnya membuka pakaian di depan umum kemudian menari-nari.
4. Simptom negatif, seperti emosi datar, pandangan kosong, keterbatasan dalam berkomunikasi.
5. Penurunan fungsi sosial  dan ketidakmampuan untuk merawat diri.
Penyebab Skizofrenia