Mohon tunggu...
Ifki Reziana
Ifki Reziana Mohon Tunggu... Guru - Ahli Pertama Guru IPS - SMP N 1 Moga

Menjadi Guru adalah panggilan Jiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Abad 21

12 Desember 2022   11:16 Diperbarui: 12 Desember 2022   12:02 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan menuntun sekolah untuk mengubah pendekatan pembelajaran dari teacher centred menjadi student centered. Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan-kecakapan tersebut antara lain kecakapan memecahkan masalah, berpikir kritis, kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi (Kemdikbud)

Penerapan metode pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif f sehingga Siswa terlihat kurang termotivasi dalam pembelajaran, siswa pada umumnya mengantuk, kurang tertarik terhadap materi, kurang konsentrasi, mengajak ngobrol temanya, sibuk sendiri dan ribut pada saat pembelajaran, kurangnya rasa tanggung jawab sebagai pembelajar

proses pembelajaran yang masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif masih rendah yaitu: level C1 (mengingat), level C2 (memahami) dan C3 (Aplikasi) dan kurangnya pembiasaan dalam melatih siswa untuk berpikir kritis pada proses pembelajaran di kelas

Menerapkan  model pembelajaran inovatif  yaitu Problem Based Learning dapat  Meningkatkan kemampuan Berpikir Kritis  siswa  dalam Pembelajaran IPS serta membimbing dan mengarahkan siswa untuk dapat berpikir kritis,kreatif, berkolaborasi dengan kelompok serta mengkomunikasikan hasil diskusi dengan kelompok

Berdasarkan fakta tersebut, diperlukan model yang bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan membangkitkan semangat siswa untuk berpikir kritis saat proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum

2013 adalah model pembelajaran problem based learning.

    Karakteristik yang tercakup pada pembelajaran PBL antara lain masalah digunakan sebagai awal pembelajaran, biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan berbasis kontekstual.

masalah membuat pembelajaran tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru, sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan pembelajarannya kolaboratif, komunukatif dan kooperatif. Karakteristik ini menuntut siswa untuk dapat menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, terutama kemampuan pemecahan masalah.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam menganalisis dan mencari solusi atas   permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut

Pembelajaran dengan Model PBL penting untuk dibagikan karena model pembelajaran ini melibatkan siswa untuk dapat berdiskusi, dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga guru tidak lagi mendominasi dalam pembelajaran, dan siswa menjadi meningkat perhatiannya karena mereka akan aktif dalam mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi sehingga mereka bisa lebih menguasai materi yang

diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun