Mohon tunggu...
rifqa latifadina
rifqa latifadina Mohon Tunggu... -

learnt syndicate.... mahasiswi ekonomi universitas hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peralihan Lahan Akibat Banjir di Desa Tarra Tallu Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara

18 Agustus 2013   14:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LUWU UTARA - Desa Tarra Tallu merupakan salah satu Desa dari 15 Desa yang ada di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara. Tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan Desa menjadi indikator tersendiri dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga pembangunan Desa menjadi hal yang penting mengingat setiap Desa memiliki permasalahan masing-masing dalam proses pembangunannya. Salah satu permasalahan pembangunan di Desa Tarra Tallu adalah terjadinya banjir setiap tahun dengan jumlah volume air yang besar hingga mencapai ketinggian kurang lebih 1 meter.

Pertama kali banyak hadirnya pendatang untuk mendiami Desa Tarra Tallu karena terlihat sangat menjanjikan kehidupan yang baik mengingat penduduk sebagian besar adalah petani sehingga sebagian besar lahan ditanami coklat karena harga coklat yang masih tinggi pada era kepemimpinan bpk. B.J.Habibie. sehingga pendapatan penduduk di Desa Tarra Tallu pun meningkat tinggi.

Perubahan signifikan terjadi setelah terjadinya banjir besar pertama kali pada tahun 2010. Banjir tersebut menyebabkan banyak tanaman coklat yang mati, hal ini terulang ditahun berikutnya yang menyebabkan cokelat mati dan hanya tersisa 20% dari areal perkebunan. Sehingga warga beralih menanam tanaman yang masa tanamnya pendek misalnya jagung dan palawija yang nilai tambah dan nillai jualnya lebih rendah. Hal ini menyebabkan masyarakat menurun pendapatan dan kesejahteraannya. Hal ini juga menyebabkan banyak warga yang memutuskan untuk pindah dari Desa Tarra Tallu karena merasa pendapatannya menurun.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, penyebab utama dari terjadinya banjir setiap tahunnya adalah keberadaan Sungai Baliase yang meluap dan mengikis tanah gembur dipinggir sungai, menjadi pasir dan kerikil yang tidak subur. Dalam waktu 2 tahun, Sungai Baliase mengikis pinggir sungai sepanjang 1 km.

Mengingat betapa besar kerugian yang diakibatkan oleh banjir tersebut, maka penting kiranya agar pemerintah daerah mengantisipasi dan menghilangkan banjir langganan setiap tahun ini dari Desa Tarra Tallu. Salah satu caranya adalah menormalisasikan  Sungai Baliase agar tidak banjir dan merusak tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilewatinya.

Sehingga besar harapan warga masyarakat agar pemerintah daerah mulai dari tingkat pusat, Kabupaten, Kecamatan , hingga desa mau bekerjasama untuk melakukan normalisasi Sungai Baliase. Mengingat kerugian yang sangat besar diakibatkan oleh banjir tersebut. “Harapan kami, agar sekiranya pemerintah yang bertanggungjawab segera menormalisasi Sungai Baliase, agar tidak merusak daerah sekitarnya” Ujar pak Rustam (sekretaris BPD Desa Tarra Tallu)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun