Optimisme Pertumbuhan Bank Syariah
Oleh: Ahmad Ifham Sholihin, Pakar Ekonomi Syariah
Tulisan ini dimuat di Bisnis Indonesia, 19 April 2007
Pertumbuhan bank syariah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dinamika pertumbuhan bank syariah ini bisa dicermati dari data yang dipublikasikan oleh BI.
Pada akhir tahun 1999, total aset bank syariah di Indonesia baru mencapai Rp 1,12 triliun atau sekitar 0,11% dari pangsa pasar. Saat itu baru ada Bank Muamalat yang didirikan pada tahun 1992, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Unit Usaha Syariah Bank IFI yang mulai menjalankan operasional perbankan syariah pada tahun 1999.
Pada Desember 2002, total aset bank syariah mencapai peningkatan pesat sebesar 261,18% dibandingkan tiga tahun sebelumnya menjadi Rp 4,05 triliun. Pada saat itu sudah ada dua Bank Umum Syariah (BUS) dan enam Unit Usaha Syariah (UUS). Setahun kemudian, dengan jumlah total dua BUS dan delapan UUS, total aset bank syariah per Desember 2003 naik 94,28% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 7,86 triliun.
Pada 16 Desember 2003, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang haramnya bunga bank yang menyebabkan terjadinya unorganic growth. Hingga Desember 2004, total bank syariah menjadi tiga BUS dan 15 UUS dengan kenaikan total aset 95,01% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 15,33 triliun. Pada akhir tahun 2005, dengan total tiga BUS dan 19 UUS, total aset bank syariah meningkat 36,24% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 20,88 triliun (1,4 persen dari pangsa pasar).
Setahun kemudian jumlah bank syariah menjadi tiga BUS dan 20 UUS dengan kenaikan total aset 27,98% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 26,72 triliun (1,58 persen dari pangsa pasar).
Bank Syariah diperkirakan akan terus tumbuh secara signifikan. Pada Februari 2007, dengan total tiga BUS dan 21 UUS, total aset bank syariah mencapai Rp 27,69 triliun atau 1,6% dari pangsa pasar. Total dana pihak ketiga Rp 21,05 triliun, dan total pembiayaan Rp 20,46 triliun (FDR 97,19%) dengan NPF yang makin mengkhawatirkan yaitu 5,54%. Sebagian kalangan masih memaklumi adanya peningkatan NPF sebagai akibat dari meningkatnya ekspansi bisnis bank syariah.
Faktor Pendukung
Sementara itu, dalam program akselerasinya, BI optimistis menargetkan total aset bank syariah mencapai 5% dari pangsa pasar pada tahun 2008. Optimisme pertumbuhan bank syariah ini masih realistis mengingat ada beberapa hal yang mendukung pertumbuhan perbankan syariah.
Pertama, potensi pangsa pasar yang luas dan masih belum tergarap secara optimal. Hampir 88% dari sekitar 230 juta penduduk di Indonesia adalah muslim. Saat ini juga sudah banyak masyarakat non-Muslim yang menggunakan produk dan layanan bank syariah, bahkan tak sedikit dari mereka yang menjadi karyawan bank syariah.