Selain potensi dana dari masyarakat, ada potensi dana investasi timur tengah (Timteng) yang diperkirakan mencapai US$250 miliar sampai US$500 miliar. Investor Timteng menghendaki adanya produk/instrumen syariah yang bisa menampung investasi mereka di Indonesia.
Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi pelaku bisnis perbankan syariah di Indonesia dengan terus mengembangkan produk/instrumen, mempersiapkan infrastruktur, menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman, serta menentukan strategi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kedua, bank syariah sangat concern untuk mewujudkan SDM bank syariah yang handal serta meningkatkan kewenangan dari sisi Human Resource Management maupun Human Resource Development.
Pada proses seleksi dan asesmen karyawan, beberapa bank syariah sudah menggunakan tool dan assessment khusus untuk memenuhi kebutuhan karyawan dengan kualifikasi yang sesuai dengan iklim bisnis perbankan syariah.
Bank syariah secara kontinyu sudah memberikan pelatihan tentang perbankan syariah, tentang produk bank syariah dan pengembangannya, di samping pelatihan soft skill. Di samping itu, SDM yang mampu mengetahui sistem perbankan syariah juga sudah mulai banyak tersedia di pasar.
Ketiga, bank syariah melakukan layanan prima kepada nasabah. Berbagai macam pelatihan layanan prima telah diberikan kepada para karyawan bank syariah. Sebagian besar bank syariah sudah memiliki standar layanan bank konvensional yang notabene sudah mapan dan dipercaya oleh nasabah terkait.
Keterampilan layanan prima ini juga telah diimbangi dengan ekspansi jaringan yang bisa memberikan akses dan layanan yang menjangkau berbagai wilayah. Kebijakan office channeling merupakan salah satu kebijakan yang sangat menunjang bagi terjangkaunya layanan bank syariah ke berbagai wilayah.
Sejak dimulainya kebijakan ini pada Maret 2006, saat ini terdapat hampir 450 kantor yang melayani office channeling dengan total dana yang dihimpun sekitar Rp 150 miliar. Tahun ini beberapa bank akan membuka layanan perbankan syariah sehingga hal ini akan menambah kemudahan akses dan ragam layanan perbankan syariah.
Bank syariah juga sudah menggunakan sistem teknologi informasi (TI) yang proven dan terstandardisasi yang menyediakan berbagai fitur layanan perbankan syariah sehingga bisa memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi dengan cepat dan akurat. Saat ini bank tersebut sudah mulai memberikan layanan mobile banking bagi nasabahnya.
Keempat, bank syariah sangat concern untuk terus melakukan pengembangan dan inovasi produk yang kompetitif, menguntungkan, dan menarik minat nasabah. Tentu sangat penting untuk melakukan riset kebutuhan dan perilaku nasabah terhadap produk-produk bank syariah.
Saat ini produk bank syariah yang paling diminati (dengan hampir 2 juta nasabah) adalah tabungan (mudharabah), namun volume terbesar dana pihak ketiga berasal dari deposito (mudharadah) yang mencapai 52,01 persen. Sedangkan pembiayaan terbesar adalah untuk jasa dunia usaha, perdagangan, restoran, dan hotel yang mencapai 41,61 persen.