Mohon tunggu...
Iffa Zainan Nisa
Iffa Zainan Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - If and only If

Suffer today, Enjoy tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Tengah Pandemi, Mahasiswa Undip Ajarkan Pola Pengasuhan Anak Lewat Smartphone dan Optimalkan Sistem Informasi Desa

5 Agustus 2020   10:00 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:01 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2020 ini memang cukup berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana kegiatan KKN dilakukan secara individu dan menyesuaikan dengan lokasi dimana mahasiswa berada. KKN tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Jepara (5/7) Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2020, Iffa Zainan Nisa, melaksanakan rangkaian kegiatan KKN di kampung sendiri, yaitu desa Ngroto, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara dengan menjalankan program sosialisasi penggunaan internet yang sehat dan aman (INSAN) serta pelatihan aplikasi Parental Control mengingat semakin maraknya kejahatan dalam berinternet maupun semakin mudah teraksesnya konten negatif pada anak apabila tidak dikontrol dengan baik. 

Selain itu, juga dijalankan program optimasi Sistem Informasi Desa Ngroto sebagai media informasi dan peningkatan pelayanan guna mewujudkan desa berbasis information technology.

Sosialisasi penggunaan internet yang sehat dan aman (INSAN) serta pelatihan aplikasi Parental Control ini dilakukan dalam dua sesi dengan mengikuti protokol kesehatan. Sesi pertama (18/7), diikuti oleh 7 peserta yaitu Ibu-Ibu di RT 01 RW 01 Desa Ngroto. 

Selanjutnya, sesi kedua (19/7) diikuti oleh 12 peserta dari Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK Desa Ngroto. Sesi pertama dilaksanakan di tempat tinggal pelaksana kegiatan, yaitu Iffa Zainan Nisa.

Sementara itu, sesi kedua dilaksanakan di Balai Desa Ngroto. Sebelum sosialisasi dilakukan, peserta dipastikan memakai masker kemudian diminta mencuci tangan terlebih dahulu atau memakai hand sanitizer.

Materi sosialisasi diberikan dalam bentuk modul yang dibagikan kepada masing-masing peserta. Materi pertama adalah pengunaan internet sehat dan aman (INSAN). 

Peserta dibekali materi agar terhindar dari penipuan, pornografi/pornoaksi, cara memanfaatkan internet dengan bijak, dan tips dalam mengatur waktu berinternet, jarak antara mata pada layar, serta posisi yang baik saat di depan layar. 

Pada materi kedua mengenai pelatihan aplikasi Parental Control, peserta diajarkan teknik pencegahan konten negatif di internet melalui pembatasan akses kepada anak, meliputi pemblokiran konten pornografi pada YouTube, setting filter konten pada Google Play Store, serta membatasi aplikasi yang dapat diakses oleh anak maupun membatasi waktu penggunaan gadget menggunakan aplikasi Kids Place (Dunia Anak). 

Peserta mempraktikkan secara langsung melalui smartphone masing-masing dengan bimbingan pelaksana kegiatan. Peserta sosialisasi cukup antusias dalam mendengarkan pemaparan materi. 

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan maupun semangat peserta dalam mempraktikkan seluruh aplikasi Parental Control. Setelah mengikuti sosialisasi, peserta terlihat sudah memahami tentang materi yang disampaikan dan mampu mengikuti materi pelatihan aplikasi dengan lancar.

“Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, khususnya bagi kami Ibu-Ibu dalam mengontrol penggunaan gadget anak kami, agar tidak membuka yang aneh-aneh dan tidak berlebihan dalam bermain gadget. Penyuluhan seperti ini patut dilakukan, mengingat sekarang adalah zamannya internetan.”, ujar Khudzoifah, Tim Penggerak PKK Desa Ngroto.

Sementara itu, program optimasi Sistem Informasi Desa Ngroto dengan OpenSID mulai dilakukan dari tanggal 20 Juli 2020 dan selesai tanggal 30 Juli 2020. Iffa Zainan Nisa, selaku pelaksana kegiatan, melakukan optimasi Sistem Informasi Desa Ngroto berdasarkan hasil requirement analysis dan wawancara yang dilakukan bersama perangkat desa Ngroto.

Selanjutnya, dilakukan pembuatan design dan pengumpulan data yang diperlukan untuk web profil desa Ngroto. Konten profil desa yang ditambahkan adalah sejarah desa, silsilah kepemimpinan, profil wilayah desa, potensi desa, visi dan misi, susunan organisasi, lembaga desa, berita desa, data penduduk, serta produk hukum. Selain itu, dilakukan pula pembuatan video profil desa untuk melengkapi konten, yaitu potensi desa berupa profil pertanian dan perkebunan, profil lembaga Pendidikan, dan profil tempat peribadatan yang diupload di Youtube.

Setelah itu, dilakukan demonstrasi hasil dari optimasi Sistem Informasi Desa kepada perangkat desa Ngroto (29/7). Kegiatan ini dilakukan dengan menjelaskan menu-menu yang ditambahkan terkait pengisian informasi. Selama kegiatan berlangsung terlihat antusiasme perangkat desa dalam mengikuti jalannya kegiatan dari demonstrasi dan muncul tanggapan positif terkait web dan video profil yang disampaikan.

Dokpri
Dokpri
Pendampingan penggunaan Sistem Informasi Desa dilakukan di hari berikutnya (30/7). Pendampingan ini dilakukan secara privat kepada perangkat desa dengan metode pemetaan tugas, yaitu pengisian konten, kependudukan, dan pelayanan surat. Sehingga, setiap perangkat desa tidak harus memahami pengelolaan semua fitur melainkan hanya pengelolaan fitur yang sesuai bidangnya. 

Kegiatan ini bertujuan agar web yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh perangkat desa sebagai media informasi dan peningkatan pelayanan desa. Perangkat desa mempraktikkan secara langsung sesuai modul yang diberikan dengan bimbingan pelaksana kegiatan. Perangkat desa cukup antusias dalam mempraktikkan Sistem Informasi Desa. Setelah mengikuti pelatihan, peserta terlihat sudah memahami dan mampu mengikuti pelatihan karena pelatihan dibagi berdasarkan tugas perangkat desa yang bertanggung jawab.

Dokpri
Dokpri
“Penggunaan website ini perlu teknik khusus dan perlu adanya pembelajaran lebih lanjut, fitur di website sangat membantu desa apabila benar-benar dimanfaatkan. Masyarakat juga bisa tahu informasi di desa, bahkan dapat melakukan permohonan surat lewat internet saja”, ujar Nakhis, Perangkat Desa Ngroto.

Oleh : Iffa Zainan Nisa – Ilmu Komputer/ Informatika

DPL : Ir. Hermin Werdiningsih, MT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun