Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sensasi Strike Memancing Ikan Sturgeon di Kanada

28 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 6 November 2020   15:47 2782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Pemandangan Kota Vancouver, Canada

Jenis seperti Apa sih Ikan Sturgeon Itu?

Menyebutkan nama ikan Sturgeon mungkin masih terasa asing di telinga kita karena memang ikan tersebut tidak hidup di perairan tropis seperti di Indonesia dan ikan tersebut bukan merupakan ikan konsumsi. 

Tetapi bagi yang gemar menonton acara memancing di channel National Geographic atau yang biasa menonton Youtube mengenai memancing mungkin pernah melihatnya. Tadinya saya pun sama sekali tidak mengetahuinya apalagi melihatnya secara langsung. 

Ikan Sturgeon ini sebenarnya ikan yang hidup di sungai-sungai di bagian utara negara Kanada di dekat Alaska. Ikan Sturgeon sangat dilindungi di sana dan harus mendapatkan izin khusus atau sertifikat untuk memancing yang dikeluarkan oleh Otoritas Perikanan di Kanada khususnya bagi para pemancing yang berasal dari luar negara Kanada. 

Pemancingan ikan Sturgeon di Kanada sudah dijadikan semacam destinasi wisata memancing khususnya bagi para pemancing mania. Untuk mendapatkan sertifikat memancing tersebut kita bisa melakukan booking melalui Agen atau Boat Charters yang khusus mengelola pemancingan di sana dan Anda bisa mencarinya lewat internet atau bisa googling untuk membantu Anda mencari informasi lebih lanjut.

Dokpri. Strike Pertama Ikan Sturgeon Di Sungai Chilliwack
Dokpri. Strike Pertama Ikan Sturgeon Di Sungai Chilliwack

Ikan Sturgeon terkenal dengan telurnya yang dinamakan dengan Caviar. Telur ikan Sturgeon ini sangat mahal harganya apalagi yang berwarna hitam dan biasanya dijadikan produk makanan seperti untuk isian sandwich atau burger.

Caviar yang dijual di pasaran biasanya diambil dari ikan Sturgeon yang sudah dibudidayakan atau diternakkan bukan diambil dari Sturgeon yang masih hidup di sungai-sungai, hal ini untuk melindungi populasi ikan Sturgeon yang hidup di alam.

Bentuk ikan Sturgeon hampir mirip dengan ikan hiu yang biasa kita lihat, terdapat semacam duri-duri tebal di kedua sisi badannya dan punggungnya tetapi duri tersebut tidak terlalu tajam namun kita tetap harus berhati-hati dan dianjurkan untuk menggunakan sarung tangan yang tebal pada saat mengangkatnya. 

Pemancingan ikan Sturgeon ini hanya untuk rekreasi saja bukan untuk dikonsumsi sehingga begitu kita mendapatkannya harus segera di-release kembali ke habitatnya aslinya, jadi hanya dibolehkan catch & release saja.

Dokpri. Strike Kedua Ikan Sturgeon
Dokpri. Strike Kedua Ikan Sturgeon

Menikmati Kota Vancouver, British Columbia, Kanada

Saya mendapatkan kesempatan memancing ikan Sturgeon ini bersama teman-teman saya di Kanada pada saat kunjungan ke Vancouver pada tahun 2015 yang lalu. 

Berawal dari undangan Kantor Pusat Perusahaan tempat saya bekerja yang berada di Vancouver, British Columbia, Kanada mengundang perwakilan cabang perusahaannya yang ada di penjuru dunia untuk mengikuti Global Sales Meeting dan saya kebetulan sebagai Country Manager mewakili cabang perusahaan kami yang ada di Indonesia ikut menghadirinya. 

Tepatnya di bulan Mei 2015 saya pun berangkat menuju kota Vancouver dengan transit melalui Bandara International Hongkong. Perjalanan jauh yang melelahkan dengan memakan waktu sekitar 4 jam untuk penerbangan Jakarta - Hongkong ditambah dengan 12 jam penerbangan Hongkong menuju Vancouver sehingga total berada di dalam pesawat menjadi 16 jam. 

Beruntungnya kali ini bukan merupakan penerbangan saya yang pertama ke Vancouver tetapi sudah merupakan penerbangan yang ketiga kalinya jadi saya sudah tidak merasa terlalu khawatir lagi selama di perjalanan.

Dokpri. View Laguna Dari Jendela Kamar Hotel
Dokpri. View Laguna Dari Jendela Kamar Hotel

Selama 2 malam saya menginap di Kota Vancouver dan tidur di Sandman Hotel City Center di dekat BC Place Stadium. Pada malam pertama dan kedua saya masih merasakan Jet Lag karena perbedaan waktu 15 jam antara waktu di Vancouver dengan waktu di Indonesia. 

Untungnya saya sudah cukup familiar di area tersebut karena sebelumnya saya sudah pernah menginap di hotel dekat area itu. Saya bisa berjalan kaki sendirian menyusuri downtown Vancouver melewati Gastown menuju Coal Harbour hingga ke Stanley Park tanpa ada rasa takut harus tersesat. 

Saya pikir kalaupun seandainya saya tidak tahu lagi jalan kembali toh saya bisa naik taxi untuk kembali ke hotel, tapi sekarang ini sangat gampang sekali, kita bisa mengandalkan google map yang bisa kita lihat melalui telepon genggam kita. 

Besok harinya saya bersama rombongan peserta Global Sales Meeting yang sudah berada di kota Vancouver dibawa untuk meninjau pabrik kami yang berada di Kota Agassiz sekitar 2,5 jam perjalanan mobil dari downtown Vancouver.

Menuju Harrison Hotspring Resort di Agassiz

Di Agassiz kami sudah disediakan tempat penginapan yang cukup bagus yaitu di Harrison Hotspring Resort sebuah resort yang menyediakan tempat pemandian air panas alami.

Di tempat inilah kami selama 4 hari mengadakan sales meeting yang masing-masing perwakilan mempresentasikan pencapaian penjualannya di masing-masing region sekalian saling sharing mengenai kesuksesan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh masing-masing cabang. 

Dari jendela kamar hotel yang saya tempati saya bisa melihat langsung pemandangan laguna besar yang mirip dengan sebuah danau dan diujungnya nampak pegunungan yang tertutup salju, sungguh indah sekali.

Dokpri. Pemandangan Kota Vancouver, Canada
Dokpri. Pemandangan Kota Vancouver, Canada

Di laguna ini pula kami mengadakan acara team building dengan membuat perahu dari karton untuk dinaiki dan dikayuh, dan siapa yang mencapai kayuhan terjauh maka team tersebutlah yang dinyatakan menang. 

Kebetulan di team kami yang terdiri dari 5 orang, saya ditunjuk untuk naik ke atas perahu karton yang kami buat sendiri karena menurut teman-teman bobot badan saya lebih ringan daripada bobot teman-teman bule saya. 

Namun sayangnya baru beberapa kali mengayuh perahu karton yang saya duduki terbalik dan tenggelam. Teman-teman saya yang di darat memberikan semangat dengan bersorak-sorai tertawa ria menyaksikan satu persatu perahu karton kami terbalik dan tenggelam. Sayapun masuk ke dalam laguna yang dingin tersebut.

Memancing Ikan Sturgeon di Chilliwack River

Salah satu agenda kami lainnya setelah selesai meeting adalah memancing ikan Sturgeon di Sungai Chilliwack sekitar 15 km dari Agassiz. Ada sekitar 10 speedboat yang sudah disiapkan untuk kami memancing, masing-masing speedboat berisi 5 orang termasuk operator speedboat. 

Si operator inilah yang nantinya akan membawa kami ke tempat yang dituju yaitu di tengah sungai Chilliwack dan dia pulalah yang menyiapkan pancing dan umpannya serta melempar kailnya sementara kami masing-masing bersiap menanti sambaran umpan di depan joran pancing yang sudah disiapkan. 

Beberapa kali kami harus berpindah tempat karena belum ada tanda-tanda umpan disambar, baru kemudian setelah berpindah tempat yang ketiga kalinya umpan pancing saya disambar oleh ikan Sturgeon yang sangat besar. 

Saya merasa kewalahan melandeni tarikan ikan besar tersebut sehingga saya harus menyerah kehabisan tenaga dan meminta teman saya untuk menggantikan menarik ikan tersebut ke atas. Hampir sekitar 30 menit akhirnya mulai nampak ke permukaan air ikan Sturgeon yang besar sekali panjangnya sekitar 160cm dan bobotnya sekitar 80kg. 

Teman saya yang walaupun badannya lebih besar dari saya tetapi diapun tidak mampu juga untuk mengangkat ke atas sehingga operator speedboat terpaksa harus menjalankan speedboat-nya dan menarik ikan besar tersebut ke pinggir sungai yang airnya tidak terlalu dalam.

Ikan tersebut pun bisa kami angkat ramai-ramai ke permukaan air untuk difoto, setelah itu baru kemudian di-release kembali ke sungai. Sungguh pengalaman langka yang tidak akan pernah terlupakan.

Dokpri. Sturgeon Terbesar Yang Menjadi Juaranya
Dokpri. Sturgeon Terbesar Yang Menjadi Juaranya

Setelah mendapatkan ikan Sturgeon yang besar tersebut kemudian kedua teman saya yang lainnya juga mendapatkan strike beruntun namun tarikannya tidak terlalu berat dibandingkan dengan ikan Sturgeon yang pertama kali strike yang saya tarik.

Ukuran kedua ikan Sturgeon tersebut panjangnya sekitar 120 cm dan 100 cm saja. Karena ukurannya tidak terlalu besar maka kedua ikan Sturgeon tersebut bisa diangkat ke atas speedboat untuk digendong oleh pemancingnya untuk kemudian difoto sebagai tanda kenang-kenangan.

Sekitar 5 jam kami memancing dan semuanya sudah merasa kelelahan dan kemudian operator speedboat mengarahkan speedboat nya untuk kembali lagi ke tempat asal kami berangkat tadi pagi.

Jam tangan menunjukan sekitar pukul 13:00 akhirnya kami sampai di darat dan ternyata team lainnyapun sudah banyak juga yang kembali. Tinggal menunggu beberapa team lagi yang masih asyik memancing. 

Setelah makan siang berupa beberapa potong sandwich yang disiapkan oleh operator speedboat karena merupakan bagian dari paket booking memancing, rasanya sudah cukup mengenyangkan perut kami.

Kemudian kami kembali lagi ke hotel di Harrison Hotspring Resort untuk mandi dan beristirahat karena nanti malamnya akan ada acara puncak penutupan acara Global Sales Meeting dengan acara barbeque dan pengumuman pemenang lomba memancing dan lomba Team Building tadi siang.

Pukul 18;00 sore kami diminta untuk berkumpul di tempat acara untuk mendengarkan pengumuman hasil Fishing Champion dan Team Building baru setelah itu dilanjutkan dengan menikmati acara makan malam barbeque dan bersenang-senang. 

Ternyata pada pengumuman pemenang lomba memancing tersebut ikan Sturgeon yang saya tarik pertama kali itu dinyatakan sebagai juara Pertama.

Karena yang ikut menarik ikan besar tersebut 2 orang dengan teman saya maka pemenangnya dibagi menjadi 2 orang yang masing-masing diberikan 2 buah jacket khusus yang sudah dibordir dengan tulisan Fishing Champion. Tentu saja saya dan teman saya tersebut merasakan sangat bahagia dan bangga menjadi juaranya, momen ini tidak akan pernah saya lupakan.

Keesokan harinya kami harus kembali lagi ke Vancouver untuk menginap 1 malam lagi dan besok malamnya baru terbang kembali ke tanah air melalui bandara transit di Hongkong. Saya tiba di Jakarta pada sore harinya, terasa lelah sekali setelah melalui perjalanan yang cukup panjang.

It's a amazing trip... Sampai jumpai di perjalanan saya berikutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun