Mohon tunggu...
Iffah Nurfiati
Iffah Nurfiati Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia SMA Negeri 14 Malinau

Menggemari kegiatan outdoor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Modul Kimia dengan Metode Diskusi dan Permainan

14 September 2023   16:47 Diperbarui: 14 September 2023   17:05 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah kedua yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan solusi yang relevan, dalam hal ini penulis kembali melakukan kajian literatur dan wawancara ahli serta guru sejawat (kimia) untuk menentukan solusi yang relevan, yaitu dengan menentukan model pembelajaran, strategi atau teknik pembelajaran serta media pembelajaran apa yang sesuai dengan masalah dan tantangan yang ada. Dan sebagai hasil dari kajian literatur dan wawancara ahli serta guru kimia, maka penulis menetapkan solusi yang relevan untuk mengatasi masalah rendahnya kemauan belajar dan kemampuan memahami pelajaran kimia adalah melakukan pembelajaran dengan menggunakan Modul kimia yang ringkas dengan metode diskusi dan permainan. Modul kimia dipilih sebagai salah satu hal pendukung utama atau penting dalam proses pembelajaran ini karena guru ingin meningkatkan literasi atau kemauan membaca peserta didik namun tidak membuatnya bosan dalam membaca dan dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik. Peserta didik disajikan masalah ataupun informasi yang jawabannya dapat ditemukan melalui membaca modul yang menarik yang telah disediakan oleh guru.. Berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung, biasanya peserta didik akan mulai merasa bosan, baik dalam proses diskusi atau proses keseluruhan pembelajaran. Maka disinilah permainan memberikan solusi untuk memecah keheningan ataupun kebosanan peserta didik. Permainan yang ada dapat merupakan bagian dari proses pembelajaran ataupun ice breaking. Permainan ini bertujuan mengembalikan fokus peserta didik.

Langkah ketiga adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan model Problem-Based Learning. Pada kegiatan inti yaitu pada proses diskusi atau setelah peserta didik diskusi dan dilanjutkan dengan proses presntasi atau sejenisnya, dimasukkan permainan yang mendukung proses pembelajaran.

Langkah keempat adalah mempersiapkan media dalam pembelajaran. Media dapat berupa teknologi ataupun konvensional namun tetap memberikan kesan menarik. Intinya peserta didik dapat merasakan bahwa hal ini adalah hal baru yang cukup menarik dan tidak akan menimbulkan kebosanan.

Langkah kelima adalah penulis melaksanakan aksi pembelajaran di kelas dengan menerapkan pembelajaran menggunakan Modul kimia yang ringkas dengan metode diskusi dan permainan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru telah melakukan beberapa tahapan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijabarkan pada penjelasan tentang tantangan, tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Apersepsi pada kegiatan pendahuluan disajikan dengan menampilkan beberapa gambar yang relevan dengan topik. Gambar-gambar menarik tersebut dituangkan didalam modul dengan keterangan. Gambar-gambar apersepsi tersebut berbasis masalah didalam kehidupan sehari-hari, sehingga guru dapat menggali pendapat masing-masing peserta didik terkait gambar-gambar yang terdapat didalam modul. Hal ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengutarakan pendapatnya secara berkelanjutan.
  • Keseluruhan isi didalam modul berasal dari berbagai sumber-sumber baik buku elektronik maupun buku cetak yang terjamin mutu dan isinya. Modul ini berisi rangkuman sedemikia rupa, singkat, berisi dan jelas, sehingga peserta dapat langsung menemukan inti dari materi yang dipelajari.
  • Guru telah menyiapkan topik yang aktual, menarik dan erat dengan kehidupan sehari-hari, agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif dalam diskusi..
  • Sebelum memulai diskusi, setiap kelompok memilih topiknya masing-masing dengan cara mengambil nomor secara acak, yang telah disediakan oleh guru. Dari nomor tersebut, setiap kelompok mengambil kartu permasalahan sesuai nomor yang diperoleh. Isi dari kartu yang diperoleh kemudian didiskusikan bersama teman kelompok.
  • Pelaksanaan diskusi tetap dipantau oleh guru dan menggunakan modul yang telah disediakan sebagai bahan bacaan atau rujukan dalam menyelesaikan masalah yang disajikan.
  • Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil kerja mereka, dan kelompok lain wajin menyampaikan pendapat baik sanggahan ataupun pelengkap dan juga dapat berupa pertanyaan. Peserta didik yang menyampaikan pendapat dapat menunjuk temannya secara acak untuk kembali mengajukan pendapat baru setelah pendapatnya dijawab oleh kelompok yang sedang melakukan presentasi.
  • Ditengah proses pembelajaran/ diskusi/ presentasi diisi dengan ice breaking untuk mengembalikan fokus peserta didik.
  • Diakhir proses pembelajaran, guru memberikan reward kepada kelompok yang terbaik dalam proses presentasinya

Editor's Doc.
Editor's Doc.

D. REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan bernilai positif. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Hasil belajar peserta didik meningkat, ini dibuktikan dengan hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) meningkat dibandingkat nilai pada saat Penilaian Tengah Semester (PTS).

2. Peserta didik yang selama ini lebih banyak diam atau kurang berpartisipasi dalam proses belajar di kelas, menjadi seringkali berbicara karena tanggungjawabnya sebagai bagian dari anggota kelompoknya. Hal ini secara perlahan membuat beberapa peserta didik tersebut, berani mengungkapkan pendapatnya meskipun terkadang berisi hal yang kurang tepat.

3. Peserta didik menjadi lebih termotivasi, aktif dan berpartisipasi lebih selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat selama tahapan demi tahapan proses pembelajaran, peserta didik antusias untuk mengumpulkan data, berdiskusi memecahkan permasalahan yang menjadi topik pembelajaran, hingga mempresentasikan hasil diskusi/karya mereka.

Dari ketiga indikator tersebut di atas, penulis berpendapat pembelajaran dengan menggunakan Modul kimia yang ringkas dengan metode diskusi dan permainan bisa diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri maupun terbimbing peserta didik dengan pemahaman yang baik dan juga bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi peran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun