Mohon tunggu...
Iffah Cholilah
Iffah Cholilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi mendengarkan musik dan membaca cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Situasi Sosial Politik, Ekonomi, dan Budaya terhadap Perkembangan Pendidikan Islam

7 Juli 2023   12:15 Diperbarui: 7 Juli 2023   13:14 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Menurut opini yang berkembang, pembangunan sektor pendidikan hanyalah sektor yang memakan anggaran tanpa jelas manfaatnya, terutama dalam bidang ekonomi. Karena perspektif inilah yang membawa masyarakat pada keraguan bahkan ketidakpercayaan terhadap pembangunan sektor pendidikan sebagai pondasi bagi kemajuan pembangunan disegala sektor suatu negara. Bahkan kalimat pertama yang diucapkan oleh Kaisar Jepang setelah mendengar berita luluh lantahnya kota Hirosima dan Nagasaki yaitu "Berapa jumlah guru yang tersisa?", karena dalam membangun suatu negara yang paling penting itu pendidikan terlebih dahulu.

Becker membuka perspektif filosofis bahwa pendidikan tidak hanya dilihat sebagai investasi ekonomi ssemata, lebih dari itu pendidikan harus dilihat dalam perspektif dan dimensi sosial serta budaya yang berorientasi pada dimensi kemanusiaan. Perspektif (cara pandang) dan dimensi sosial budaya inilah hal yang lebih penting dari sekedar investasi ekonomi. Karena pendidikan terkait dengan kemanusiaan itu sendiri (human dignity). 

Fungsi ekonomi dalam pendidikan islam adalah untuk menunjang proses pendidikan, supaya lancar dan kebutuhan sarana prasarana suatu lembaga pendidikan dapat terpenuhi dengan baik. Peran ekonomi dalam pendidikan juga dapat membuat anak mampu mengembangkan kognitif, afektif, psikomotoriknya untuk menjadi tenaga kerja yang cakap dan profesional sehingga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, memiliki etos kerja dan bisa memanajemen diri sendiri. Tidak hanya sebagai penunjang proses pendidikan, ekonomi pendidikan juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia.

3.) Budaya

Budaya atau kultur merupakan suatu pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam bentuk fisik maupun abstrak. Sehingga didalam proses bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat maupun keluarga harus ditanamkan kebiasan-kebiasaan yang baik dan positif. Dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang demikian, maka hal tersebut akan membentuk suatu karakter yang baik pada anak. Jika anak tersebut sudah mempunyai karakter dan kebiasaan yang baik, maka dalam proses pendidikannya di sekolah pun akan menjadi lebih cepat karena anak tersebut sudah melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang didapatkan dari kebiasaan-kebiasaan dimasyarakat maupun keluarganya.

Di era perkembangan zaman seperti saat ini, kita tidak bisa menolak datangnya budaya-budaya dari luar, akan ada pertukaran kebudayaan suatu negara dengan negara lainnya. Dari pertukaran kebudayaan inilah mengakibatkan dampak positif dan negatif. Adanya globalisasi juga sangat berpengaruh dalam sektor kebudayaan. Seperti cara berpakaian, masyarakat indonesia saat ini cenderung mengikuti gaya berpakaian orang barat.

Indonesia memiliki masyarakat yang multikultural, dan memerlukan pendidikan yang multikultural. Pendidikan multikultural mempersiapkan peserta didiknya untuk aktif dan fleksibel sebagai warga negara dalam masyarakat secara kultur dan agama yang beragam. Di Indonesia sangat memungkinkan masuknya kebudayaan-kebudayaan dari luar, itu sudah menjadi dampak dari globalisasi. Seperti cara berpakaian, masyarakat indonesia saat ini cenderung mengikuti gaya berpakaian orang barat yang menampakkan lekuk tubuhnya atau dalam penggunaan bahasa, banyak masyarakat yang lebih sering menggunakan bahasa asing. Dalam akulturasi budaya, tidak semua kebudayaan dari luar itu dapat diterima, melainkan ada penyaringan mana yang pantas diterima dan mana yang tidak.

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan budaya islami dalam pendidikan islam. Sekolah harus membuat kebijakan tentang pakaian peserta didik yang harus menutup aurat, pembudayaan sholat berjama'ah di sekolah, membiasakan membaca Al-Qur'an sebelum memulai pembelajaran misalnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), membiasakan sikap jujur, dan lain sebagainya.

Dapat diambil simpulan bahwa kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam. Sosial Politik sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, misalnya dalam menetapkan suatu kebijakan seperti meneteapkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam kondisi Ekonomi, ketika adanya kestabilan ekonomi di suatu negara, itu dapat memudahkan dan melancarkan proses pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dalam administrasi, pembangunan sarana prasarana, dan lain sebagainya. Kebutuhan ekonomi semakin hari semakin meningkat, faktor pendidikanlah yang akan membantu pertumbuhan ekonomi itu, karena dengan pendidikan itulah akan menghasilkan kualitas-kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih profesional. Sedangkan pengaruh budaya terhadap pendidikan juga sangat penting, budaya masyarakat yang baik, terlibat aktif dalam keberhasilan pendidikan, disiplin, jujur, bertanggung jawab terhadap tindakan, patuh terhadap kebijakan sekolah, saling menghargai antar sesama pendidik beserta staf-stafnya juga dapat berpengaruh akan terwujudnya layanan dan kualitas pendidikan islam yang bermartabat bagi nusa dan bangsa.

 

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun