Mohon tunggu...
Sangga Mara
Sangga Mara Mohon Tunggu... -

Penggali puisi, pengail sajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Merutuki Angin

4 November 2014   08:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_371785" align="aligncenter" width="540" caption=" Gbr - Utiket"][/caption]

Sejujurnya, aku merasa iri pada angin

Kurasa, ia terlalu lancang meniup dan mengusap rambutmu

Ia melakukan itu, tak peduli mulutku tak berhenti merutuki

Kenapa angan menyentuh rambutmu itu terhenti hanya pada ingin

Sejujurnya, aku merasa iri pada angin

Kukira, ia tak ubahnya jalang yang mengusap tubuhmu di mana saja ia ingin

Ia terus saja melakukan itu, sementara aku digumuli dingin

Kenapa angan tak segarang dan tidak sejalang angin

Sejujurnya, aku ingin menjadi angin

Sejujurnya juga, aku tak ingin ditaklukkan dingin

Jujur, mengusap rambutmu serupa dilakukan angin yang kuingin

Kamar Dingin, 041114

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun