Mohon tunggu...
I. F. Donne
I. F. Donne Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis adalah seorang Magister Pendidikan lulusan Universitas Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis pernah aktif di berbagai komunitas sastra di Jakarta. Beberapa diantaranya; Sastra Reboan, Kedailalang, dan KPSI (Komunitas Pecinta Seni dan Sastra Indonesia). Karya-karyanya diantaranya; Novel ‘Danau Bulan’, Serampai Cerpen Vol. I ‘Soejinah’ dan ‘Dunia Luka’ Vol. II. Antologi puisi bersama sastrawan-sastrawati. Diantaranya; antologi puisi Empat Amanat Hujan (Bunga Rampai Puisi Komunitas Sastra DKJ), Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan, Kitab Radja dan Ratoe Alit, Antologi Fiksi Mini, dan beberapa puisinya juga dimuat di majalah Story. Penulis juga sudah memiliki dua buku antologi cerpen bersama beberapa penulis, yaitu Si Murai dan Orang Gila (Bunga Rampai Cerpen Komunitas Sastra DKJ) dan Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan. Beberapa cerpennya pernah memenangkan lomba tingkat nasional, diantaranya berjudul, Sepuluh Jam mendapatkan juara 2 di LMCPN (Lomba Menulis Cerpen Pencinta Novel), Randu & Kematian pada tahun 2011 dan Selongsong Waktu pada tahun 2013 mendapatkan juara harapan kategori C di Lomba Menulis Cerpen Rotho - Mentholatum Golden Award. Penulis juga aktif di berberapa organisasi kemasyarakatan, seni dan budaya. Aktifitas yang dijalani penulis saat ini adalah seorang jurnalis di salah satu surat kabar online nasional di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanda Mata

25 Maret 2020   00:00 Diperbarui: 25 Maret 2020   00:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

               Ah, seandainya ia tahu, bahwa syair lagu yang kubuat untuknya dapat menenangkan hatiku, walaupun sekarang hari-hari masih suram, namun jika kunyanyikan, lagu ini benar-benar membuatku tersenyum. Bagaimana tidak aku dapat tersenyum, Kai memang seorang perempuan yang humoris dan iseng. Ketika kubuat lagu ini, ia terus menggodaku dengan berkata

"Pak Dosen sedang serius membuat puisi ya. Dasar modus!" ujarnya.

               Ah, hal itu membuatku menahan tawa sambil menggelengkan kepala, seakan aku ingin mencubit kedua pipinya. Akantetapi semua itu telah berlalu, dan sekarang aku hanya dapat berfikir, bahwa matahari dapat mengingatkan semuanya.

                                   ***

SIAPA?

Kami adalah sepasang kekasih tanpa tanda bukti. Kami berkenalan dengan tidak sengaja. Kami saling mengenal tanpa sebuah perkenalan. Kami saling menjaga tanpa harus memeluk satu sama lain. Kami saling menghormati kisah perjalanan hidup kami.

                Kami saling menghargai orang-orang di sekitar kami. Kami saling mencintai. Dan kami saling merasakan rindu tanpa harus bertemu.

                Kami saling merindukan dengan beribu abjad dan kata-kata indah. Kami saling mencintai dengan berlembar cerita pendek dan puisi. Kami saling bercumbu dengan suara hati. Dan kami saling menahan air mata karena kerinduan.

BAGAIMANA?

            Kisah kami sangat panjang. Namun aku akan menceritakan garis besarnya saja, sebab kurasa kertas ini tak akan sanggup memenuhi tinta yang harus kutumpahkan di atasnya. Baiklah, mungkin kalian ingin tahu bagaimana kisah kami.

            Malam itu, sebuah pesan singkat membawa kami berkenalan lebih jauh. Rasa penasaranku ingin mengenalnya lebih jauh juga ia rasakan. Mungkin kami dapat menyebutnya chemistry. Selanjutnya kalian dapat membayangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun