Mohon tunggu...
Ifdalia WiqofaLana
Ifdalia WiqofaLana Mohon Tunggu... Lainnya - 1990's

happinesdelight

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman Apotek Hidup Menggunakan Pupuk Organik di Desa Loireng, Sayung

21 Februari 2021   11:52 Diperbarui: 21 Februari 2021   11:55 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apotek hidup adalah tanaman obat yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semenjak pandemi banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan tanaman obat ini. Karena dicari oleh banyak orang, harga tanaman obat terutama jahe dan sereh meningkat tajam. Akibatnya banyak orang yang tidak dapat membelinya. Salah satu solusinya ialah dengan membudiyakan tanaman obat. Tanaman obat tidak memerlukan lahan yang luas untuk tumbuh, selain itu tanaman obat juga mudah dibudidayakan dimana saja karena tahan dalam cuaca dan kondisi apapun. 

Maka kami selaku duta perubahan perilaku ingin mengajak warga sekitar untuk menanaman apotek hidup diantar lain jahe, sereh, kunyit, dan kunci. Mengingat pada masa pandemi jahe dan sereh sangat mahal harganya. Selain melakukan penanaman kami juga mengedukasi warga tentang manfaat apotek hidup dalam kehidupan sehari-hari khususnya jahe dan sereh.  

Jahe  dimanfaatkan  sebagai  bahan  obat  herbal karena mengandung  minyak  atsiri  dengan  senyawa  kimia aktif,  seperti:zingiberin,  kamfer,  lemonin,  borneol, shogaol,  sineol,  fellandren,  zingiberol,  gingerol,  dan zingeronyang      berkhasiat dalam   mencegah   dan mengobati   berbagai     penyakit     (Goulart,     1995; Reader's  Digest,  2004;  Sudewo,2006;  Santoso, 2008). Maka jahe ini sangat gencar dicari oleh sebagian orang untuk dijadikan obat tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kami beharap dengan mengedukasi warga sekitar dapat menekan angka penyebaran covid di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun