Peringatan Hari Santri Nasional merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh seluruh masyarakat khususnya kalangan santri pondok pesantren dengan jenis kegiatan yang berbeda. Peringatan Hari Santri ini penting untuk direnungkan dan menjadi penggerak sikap nasionalis serta mendorong terwujudnya rasa kebangsaan. Salah satu dari prestasi yang dibutuhkan bangsa di era saat ini adalah jihad membangun negara. Keseriusan dalam membangun negara harus ditunjukkan dan dibuktikan oleh seluruh warga negara.
Penetapan Hari Santri Nasional digunakan sebagai momentum dalam meneladani semangat jihad ke-Indonesiaan para pendahulu kita, semangat kebangsaaan, semangat cinta tanah air, dan semangat rela berkorban untuk bangsa dan negara. Peringatan Hari Santri Nasional sangat penting untuk direfleksikan dan menjadi momentum guna memupuk rasa nasionalisme dan menggelorakannya dalam aktualisasi kebangsaan. Salah satu aktualisasi yang dibutuhkan bangsa di era yang sekarang ini adalah jihad membangun bangsa. Keseriusan dalam membangun bangsa harus dibuktikan dan ditunjukkan oleh seluruh sektor bangsa. Di sinilah urgensi ruh jihad harus hadir di semua sendi kehidupan bernegara dan di setiap diri anak bangsa khusunya santri pada pondok pesantren.
Peringatan Hari Santri Nasional ini biasanya diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Oktober. Peringatan Hari Santri Nasional merupakan suatu agenda tahunan yang diperingati oleh semua masyarakat tertutama dikalangan santri dalam pondok pesantren dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan, seperti halnya dengan mengadakan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh siswa atau santri beserta dengan guru dan jajarannya.
Di ma'had Al-jami'ah Walisongo Semarang peringatan Hari Santri Nasional dilaksanakan dengan mengadakan upacara bendera yang dillaksanakan pada hari Ahad tanggal 22 Oktober 2023, yang dihadiri oleh seluruh santri putra maupun putri Ma'had Al-Jami'ah Walisongo Semarang. Pada upacara Hari Santri Nasional ini juga dihadiri oleh para jajaran dosen UIN Walisongo. Selain mengadakan upacara bendera, di Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo juga mengadakan beberapa kegiatan lomba-lomba, diantaranya yaitu lomba lalaran aqidatul awam dan sholawat, lomba estafet sarung, lomba estafet pingpong, dan lomba final antar gedung.
Peringatan Hari Santri Nasional juga sebagai salah satu bentuk implementasi dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila bukan lagi menjadi dasar kehidupan tetapi sudah menjiwai santri di negeri ini. Nilai-nilai Pancasila sudah tidak lagi mereka hafalkan namun sudah sampai pada titik mereka rasakan bahkan mereka praktekkan.
Sebenarnya, tanpa disadari nilai-nilai Pancasila sudah sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Diantaranya yaitu, pada sila pertama, jelas bahwa para santri telah melaksanakan kewajibannya terhadap agamanya yang mana mereka selalu beribadah kepada Allah SWT, seperti sholat, mengaji, dan lain-lain.Â
Pada sila kedua, yang dimana para santri memiliki hak nya masing-masing pada setiap kegiatan di pesantren tersebut. Pada sila ketiga, dimana para santri harus memerima perbedaan yang ada pada manusia, seperti perbedaan pola pikir antar santri satu dengan yang lain, perbedaan daerah asal, dan lain sebagainya.Â
Pada sila keempat, dimana para santri harus selalu menanamkan rasa musyawarah pada setiap keputusan atau pada setiap permasalahan yang ada. Dan yang terakhir, pada sila kelima yaitu dimana para santri memperoleh keadilan dalam semua yang berkaitan pada ma'had atau pondok pesantren tersebut, misalnya mendapatkan fasilitas yang sama, seperti setiap santri mendapat loker untuk baju, ranjang, bantal, sprei, dan lain sebagainya.Â
Pada sila kelima ini juga menjelaskan bahwa semua manusia itu sederajat, jadi tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah, entah itu yang berasal dari keluarga yang berada, atau yang kurang berada. Manusia dimata Allah semuanya sama atau sederajat, dan yang membedakan hanyalah ketaqwaan seorang manusia tersebut.
Referensi:
Harirul Amzad, Mohammad., M. Ansor Anwar,. & Agus Mahfudin. (2020). Pengaruh Peringatan Hari Santri Nasiomal terhadap sikap Nasionalisme Santri. Jurnal Pendidikan Islam, 4 (2), Hal. 142-144.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H