Jika pelanggan tersebut datang sesuai jamnya, bagus, namun jika tidak? Maka restoran justru kehilangan kesempatan mendapatkan pelanggan di waktu 1 jam tersebut. Salah satu manajer restoran Italia di Manhattan mengatakan lewat Food and Wine, jika selama 20 menit dihabiskan untuk menunggu teman, maka saya akan kehilangan 60 menit bisnis, yang mungkin cukup untuk memberikan meja pada pelanggan lain," ucapnya.
Ketidakhadiran adalah Kerugian
Tidaklah sopan jika sudah memesan reservasi namun tidak hadir, atau membatalkannya tanpa mengonfirmasikan pada pihak restoran. Restoran rugi jika pengunjung tidak hadir, itu benar, namun kerugian lainnya adalah meja tersebut bisa 'dijual' pada pelanggan lain.
Food and Wine menuliskan ada banyak restoran dengan kapasitas kecil, tidak mampu menanggulangi kerugian finansial akibat ketidakhadiran saat reservasi. Oleh sebab itu, mereka memilih untuk tidak membuka reservasi.
Meja Kosong
Pembahasan menarik disampaikan Sun Journal, coba bayangkan pukul 7.30 malam, di restoran sedang ramai, 17 calon pengunjung berkumpul di pintu, sedangkan ada 2 meja kosong untuk reservasi pukul 8 malam. Calon pengunjung akan datang melotot dan marah.
Taillon, manajer BODA Restaurant di New Zealand mengatakan, "Saat tamu sedang menunggu, yang paling tidak mereka sukai, adalah melihat ke dalam dan melihat meja kosong," ucapnya. Budi juga mengatakan hal yang sama, "Ketika ada meja kosong dan tidak segera ditempati tamu, bisa-bisa saya diamuk sama pengunjung," ucapnya sambil bergurau.
Ukuran Kecil
Tidak semua restoran memiliki ukuran yang luas dan meja yang banyak. Beberapa restoran hanya memiliki meja yang terbatas, apalagi restoran yang baru merintis. Dengan kapasitas meja dan kursi yang sangat terbatas, sedangkan antusias orang-orang untuk mencicipi makanannya cukup banyak, sungguh tidak dimungkinkan untuk membuka reservasi.
Bukan hanya masalah kapasitas meja saja, namun pihak restoran harus memaksimalkan jumlah staf dan alur pelayanan yang baik sehingga dapat melayani pengunjung dengan maksimal.. Dengan tempat yang kecil, lebih baik restoran buka tanpa reservasi.
Washington Post menilai kebijakan tanpa reservasi ini sebenarnya sungguh praktis. Sebab siapa pun yang datang pertama kali memiliki kesempatan bersantap lebih dahulu, terlepas dari status sosial ataupun pengaruhnya.
Tanpa reservasi juga memudahkan pihak restoran untuk langsung menempatkan pengunjung dengan lebih efisien. Saat meja kosong, lalu dibersihkan, ditata ulang, dan kemudian ditempati pengunjung yang baru. Praktis, efisien, tak ada waktu maupun uang yang terbuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H