05 Januari 2017
“Harus ada tagline, Fan. Disuruh nih sama anak media URBAN...” Itulah perkataan Ihsan, salah satu pengurus inti RUGTS (Roadshow Urban Goes to School) yang saat itu akan share postingan open recruitment panitia via OA URBAN. Padahal, waktu itu saya dan seluruh pengurus inti RUGTS sama sekali tidak memikirkan tentang tagline. Namun apa daya, karena tertahan oleh ketiadaan tagline, dan kami tidak bisa share postingan oprec, akhirnya otak saya pun berpikir keras untuk mencaritagline. Lalu saya katakan ke Ihsan dengan nada bercanda, “tunggu ya! Berkontemplasi dulu sebentar! Wkwkwk”.
Tidak lama setelah itu, akhirnya terpikirkanlah sebuah tagline:
“Dari URBAN untuk Bandung”.
Taglinenya memang terkesan kurang keren, apalagi bila dibandingkan dengan roadshow paguyuban-paguyuban lain. Tagline ini juga terkesan kurang bermakna. Sebetulnya wajar sih, karena memang waktu belum terpikirkan sama sekali tentangtagline, bahkan tagline ini pun hanya dibuat dalam satu jam.
Meskipun begitu, tagline ini sebetulnya menyimpan tujuan dan fokus utama RUGTS ditahun 2017 ini. Bahkan, kalau saya boleh katakan, tagline ini merupakan inti atau dasar filosofis dari RUGTS (Roadshow Urban Goes to School) di periode ini.
Ya, tagline RUGTS kali ini adalah “Dari URBAN untuk Bandung”. Perlu saya tekankan, “untuk Bandung”, BUKAN untuk URBAN sendiri dan BUKAN UNTUK UI. Tanya mengapa?
Well, memang, kita sebagai paguyuban orang Bandung yang ada di UI, tentunya paguyuban kita berada di bawah naungan UI. Maka, tentu sudah sewajarnya dalam roadshow ini kita berkontribusi untuk UI, dengan mendatangkan lebih banyak mahasiswa dari Bandung ke UI. Toh namanya roadshow ya seharusnya tujuan kita adalah mendatangkan mahasiswa Bandung sebanyak-banyaknya ke UI, bukan? Kita melakukan ini..... ya jelas untuk UI. Begitu, kan?
Sayangnya, di RUGTS kali ini, justru saya tidak sependapat dengan anggapan tersebut. Ini pandangan saya yang cukup kontroversial. Ya, opini ini memang bukanlah opini populer. Namun menurut saya, justru pandangan tentang tujuan roadshow yang seperti itu (untuk mendatangkan mahasiswa) merupakan pandangan yang keliru. Mengapa? Izinkan saya membahas dari awal mula terbentuknya mahasiswa dan perguruan tinggi itu sendiri.
Tridharma Perguruan Tinggi
Mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia, terbentuk atas dasar Tri DharmaPerguruan Tinggi. Tridharma mencakup tiga hal, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Itulah esensi dan dasar gerakan mahasiswa,dosen, dan seluruh elemen yang ada dalam perguruan tinggi. Untuk mewujudkanTridharma Perguruan Tinggi.