Di bawah cahaya rembulan yang lembut, Ramadhan menghadirkan suasana yang mendalam dan berdampak.
Seiring kita merenung di bawah langit yang tenang, kita menyadari kehadiran-Nya yang tiada tara, mengalirkan kasih dan rahmat-Nya tanpa henti.
Dalam bulan suci ini, doa-doa kita menjadi doa-doa yang tulus, mengalir dari hati yang penuh dengan ketenangan dan keikhlasan.Â
Kita menggali kedalaman jiwa, membersihkan diri dari dosa dan cela, dan memperkuat ikatan dengan Sang Pencipta.
Ramadhan membangkitkan makna dan nilai-nilai yang berharga.Â
Dinding-dinding yang memisahkan hati menjadi runtuh, dan kita menjadi lebih dekat dengan kebenaran dan cinta-Nya. Ketika kita berbagi kasih dan kebaikan dengan sesama, hati kita semakin merasa tentram dan damai, menyambut kehidupan dengan penuh keberkahan dan harapan yang tulus.
Bulan Ramadhan bukan hanya waktu untuk berpuasa dan beribadah, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang membawa kedamaian dan kesucian. Dalam rembulan yang bersinar cerah.
Kita berdiri bersujud di hadapan-Nya dengan hati yang tulus dan penuh harap.
Siap menghadapi setiap tantangan yang datang.
Dengan keyakinan bahwa kasih dan kebaikan akan selalu memimpin jalan kita menuju kedamaian sejati.
Sejatinya peluk sinarnya selalu dirindukan mereka yang jauh di sana.
Menguntai dalam rajutan doa membenamkan cinta kasih antar sesama.
Jauh di mata dekat di hati.
Semua terasa mudah melalui hati murni dan suci.
Dalam perlindungan-Nya akan senantiasa terjaga.
Percayalah tanpa mengenal bentuknya akan seperti apa.
Ramadhan terukir dalam jiwa yang tulus. Bukan terhadap mereka yang pemarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H