Mohon tunggu...
Ifanda Naura Nisrina
Ifanda Naura Nisrina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar, Freelance Writer, Seniman

Religiusitas, Self Improvement, Kesehatan, Roman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prahara Pedang Gurun Badar

29 Maret 2024   08:50 Diperbarui: 29 Maret 2024   08:52 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/devitwelliams/imam-mahdi/

Panasnya pertempuran di bawah terik matahari.

Bentrokan pedang, seruan perang, telah dimulai.

Perang Badar pertarungan bersejarah para pemberani yang beriman.

Di mana iman dan keberanian menghadapi kubur terakhir.

Tiga ratus tiga belas prajurit dengan hati yang pantang menyerah.

Berdiri teguh melawan musuh menyongsong semangat mereka tak tergoyahkan.

Di hamparan medan perang yang luas mereka berdiri tegak.

Siap bertarung memberikan segalanya.

Debu tanah membumbung ke langit.

Saat para pejuang bentrok tidak ada rasa takut di mata mereka.

Setiap tebasan pedang dan langkah yang diambil.

Menunjukkan bukti tekad yang tak tergoyahkan.

Pasokan muslimin Madinah bersatu dalam perjuangannya.

Berjuang demi keadilan menjunjung hukum mereka.

Perang Badar pertarungan kekuatan dan kemauan.

Dimana para pahlawan diciptakan dan takdir mereka terpenuhi.

Ratusan petarung muslimin dipertaruhkan.

Pada akhirnya seribu kafilah tergeletak lemas tak berdaya.

Kemenangan menjadi milik mereka yang namanya terukir dalam sejarah.

Allahu Akbar Allahu Akbar.

Perang Badar berkisah tentang keberanian dan keperkasaan.

Warisan kegagahan yang bersinar nan cemerlang.

Perang Badar sebuah bukti semangat kemanusiaan.

Pengingat dalam persatuan kita

akan mewarisi dengan penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun