Di jantung kota Yerusalem, berdiri sebuah situs suci.
Baitul Maqdis yang dihormati oleh banyak orang menjadi simbol seruan iman.
Selama berabad-abad, tembok-temboknya telah menjadi saksi kisah-kisah yang tak terhitung tentang penaklukan, perjuangan, dan kisah-kisah yang berani.
Dari dahulu kala, ketika Bait Suci Sulaiman menghiasi bumi.
Hingga kini, di mana doa bergandengan tangan menyerukan kebenaran.
Baitul Maqdis, mercusuar harapan dan pembebasan.
Tempat kedamaian, di tengah gejolak dan kesengsaraan.
Dalam catatan sejarah, pembebasannya dicari berhari-hari.
Oleh para pejuang dan pemimpi, melalui pertempuran sengit.
Pasukan Salahuddin dengan keberanian dan keperkasaan mampu merebut kembali.
Kota suci yang bermandikan cahaya keemasan.
Yerusalem, kota kepercayaan yang saling terkait.
Di mana masa lalu dan masa kini saling terhubung selamanya.
Baitul Maqdis selayaknya simbol persatuan dan pertikaian.
Tempat naiknya doa hingga ke langit luas menjulang.
Mari kita mengingat perjuangan masa lalu.
Dan berjuang untuk perdamaian di bawah langit biru yang sama.
Baitul Maqdis, tempat perlindungan jiwa.
Di mana bukti keimanan pada mercusuar yang harus ditegakkan.
Dalam bayang-bayang temboknya, semoga kebebasan segera terlaksana.
Dan semangat persatuan selamanya terpelihara.
Baitul Maqdis, simbol harapan dan anugerah.
Dalam permadani sejarah, tempat yangÂ
sakral istimewa dari Ta'ala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI