Mohon tunggu...
ifana yulia
ifana yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univeritas Jember

Saya merupakan mahasiswa S1 Manajemen Universitas Jember yang memiliki minat dibidang marketing, literasi, dan finansial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Output Program Kerja Pengenalan Konsep Digitalisasi UMKM Kakanan Dhisa Desa Trebungan, Situbondo

7 September 2023   09:49 Diperbarui: 7 September 2023   09:56 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambaran Umum Potensi Desa :

Desa Trebungan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo. Desa Trebungan memiliki luas wilayah 165,5 Ha dan berbatasan dengan Desa Kretek disebelah utara, Desa Paguan disebelah timur, Desa Pejaten di sebelah selatan, dan Desa Tegalampel di sebelah barat. Desa trebungan memiliki 10 dusun dan 33 RT (Rukun Tetangga). Posisi Kepala Dusun di desa trebungan mewakili posisi RW di tempat lainnya. Dusun di Desa Trebungan meliputi dusun Sekarputih Selatan, Sekarputih Timur, Sekarputih Tengah, Sekarputih Utara, Trebungan Krajan , Trebungan Barat , Trebungan Selatan , Sokaan Utara, Sokaan Selatan, dan Karang Malang. Secara umum, potensi tiap dusun memiliki kesamaan yaitu memiliki potensi dalam bidang pertanian dan produksi. Perkembangan sektor pertanian di Desa Trebungan cenderung merata di semua dusun, sehingga petani dan buruh tani menjadi mata pencaharian utama penduduk desa. Sedangkan untuk bidang produksi cenderung berfokus di wilayah Sekarputih. Bidang produksi yang ada di Desa Trebungan terdiri dari produksi kerajinan seperti topeng, mebel kayu, pande besi dan produksi kuliner seperti kerupuk, rengginang, dan jajanan desa.

Kakanan Dhisa (Jajanan desa ) menjadi salah satu potensi desa yang dikelola oleh Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Trebungan. Jajanan desa merupakan usaha olahan panganan tradisional khas wilayah Situbondo. Sebutan sebagai salah satu potensi desa karena usaha ini mendukung program desa terkait ketahanan pangan. Ketahanan pangan menjadi fokus utama pemerintah desa karena dua faktor, yang pertama yaitu adanya stigma di masyarakat bahwa makanan itu harus nasi, sedangkan produk produk Kakanan Dhisa menggunakan bahan bahan pengganti nasi yang tetap baik bagi kesehatan tubuh seperti ubi, singkong, dan bahan lainnya. Faktor selanjutnya adalah hilangnya eksistensi jajanan tradisional dikalangan masyarakat karena tergeser oleh jajanan modern. Sebelumnya, fokus pengembangan jajanan desa telah diangkat oleh Kelompok KKN 416 Universitas Jember tahun 2022, yang mana diusung program inovasi jajanan desa. Fokus utama program tersebut adalah membuat produk produk inovasi jajanan tradisional yang dipadukan dengan bahan bahan modern namun tidak mengubah secara signifikan identitas jajanan tradisional tersebut. Hasilnya diperoleh beragam jajanan desa dengan rasa modern yang lebih dapat diterima oleh generasi muda. Hingga saat ini terdapat sekitar 41 jenis jajanan yang awalnya dijual di depan balai desa trebungan.

Identifikasi Permasalahan : 

Faktanya, meski sudah memiliki produk jajanan tradisional dan inovasi yang beragam, usaha Kakanan Dhisa tidak mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. Diferensiasi produk yang tidak diimbangi dengan aspek marketing yang tepat tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan. Berdasarkan hasil observasi dan sharing dengan pihak terkait, dirumuskan tiga pokok permasalahan aspek pemasaran usaha Kakanan Dhisa, yang pertama yaitu kurangnya branding terhadap produk. Hingga saat ini, belum diterapkan strategi branding untuk produk produk kakanan dhisa. Hal ini diindikasikan dengan belum adanya identitas produk seperti logo, tagline, dan alat promosi yang menarik. Sehingga hal tersebut menyebabkan kegiatan promosi tidak berjalan secara efektif dan informasi cenderung terbatas di satu wilayah tertentu.

Permasalahan selanjutnya terjadi karena kurang meluasnya channel pemasaran. Channel pemasaran produk kakanan dhisa masih berfokus pada penjualan satu pintu. Kegiatan jual beli produk masih bersifat tradisional yaitu melalui penjualan langsung (direct selling). Itu artinya, konsumen hanya dapat melakukan pembelian secara langsung di lokasi penjualan. Padahal semakin sedikit channel pemasaran, semakin pendek saluran pemasaran, akan mengakibatkan informasi terkait produk tidak meluas dan penjualan menjadi tidak efisien. Permasalahan terakhir yaitu belum adanya pemanfaatan digital marketing. Pelaksanaan usaha kakanan dhisa belum memanfaatkan aspek aspek digital marketing. Kegiatan promosi hanya dilakukan secara tradisional yaitu penyebaran informasi dari mulut ke mulut atau Word of Mouth (WOM). Pada dasarnya, penerapan digital marketing dapat membantu mempermudah kegiatan promosi agar pangsa pasar produk semakin luas dan tepat sasaran. Hal tersebut dapat terjadi karena media digital mampu menjangkau banyak target audiens dan menjadi alternatif pilihan media promosi yang murah.

Pemecahan Masalah Melalui Program Kerja KKN UMD Periode II Tahun 2023 : 

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa belum ada penerapan strategi marketing UMKM Kakanan dhisa. Padahal marketing menjadi satu aspek yang penting bagi keberlanjutan usaha. Keberlanjutan usaha dapat diketahui dari tingkat penjualan, adanya inovasi , dan jangkauan target konsumen. Usaha yang berhasil tidak hanya berfokus pada berfokus pada aktivitas produksi tapi juga aktivitas pemasaran terkait bagaimana suatu usaha menjaga hubungan dengan konsumen. Aktivitas marketing menjadi poin penting penyampaian informasi produk kepada konsumen. Dengan demikian, program kerja yang dapat  dirumuskan sebagai solusi permasalahan tersebut adalah program "penyuluhan strategi branding dan marketing UMKM ( Kakanan Dhisa) ". Program penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi pelaku UMKM Kakanan dhisa yang dalam hal ini adalah ibu ibu PKK. Harapannya pelaksanaan program ini mampu memberikan pemahaman terkait pentingnya marketing dan penerapan strategi marketing yang tepat.

Pelaksanaan program kerja KKN Kelompok 118

Program Pengenalan Konsep Digitalisasi UMKM Kakanan Dhisa untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas penjualan dilakukan secara sistematis melalui tahap perencanaan, pelaksanaan,  hingga monitoring dan evaluasi.  Tahap perencanaan dilakukan pada minggu pertama hingga ketiga pelaksanaan KKN. Pada minggu pertama dilaksanakan observasi potensi dan permasalahan yang dihadapi usaha Kakanan Dhisa. Observasi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan pihak pihak yang berkepentingan dan berhubungan langsung dengan Kakanan Dhisa, seperti perangkat desa dan ibu ibu PKK Desa Trebungan. Berdasarkan hasil diskusi diketahui bahwa Kakanan Dhisa berpotensi sebagai 1) Satu bentuk usaha pemberdayaan jajanan tradisional oleh komunitas ibu ibu PKK, 2) Upaya peningkatan ketahanan pangan desa melalui jajanan tradisional yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun