Hambatan lain dalam upaya penerapan humas ekselen adalah kurangnya kesadaran (dan dukungan) dari manajemen organisasi/institusi untuk memberikan dukungan yang layak bagi unit kehumasan. Humas seringkali tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan pihak manajemen belum mengerti tentang nilai strategis (strategic value) yang dimiliki humas.
Sebagai penutup, penulis ingin mengatakan bahwa konsep humas ekselen memang terkesan normatif dan idealis. Tidak sedikit pula kritikan yang mengatakan bahwa konsep humas ekselen terlalu mengawang dan "mustahil" dilaksanakan di level praktis.Â
Namun demikian, humas ekselen harus diakui menjadi salah satu pendekatan yang mewarnai perkembangan humas dan konsep ini layak dijadikan referensi bagi pelaksanaan kegiatan kehumasan, termasuk di instansi pemerintah. Penerapan humas ekselen artinya penerapan kegiatan humas yang mengacu pada manajemen stratejik. Sehingga, humas tidak hanya berfungsi sebagai alat publikasi, namun lebih dari itu humas dapat menjadi sarana penghubung antara instansi dan stakeholder-nya.
Referensi :
Grunig, James E dan Grunig, Larissa A, 2008, Excellence Theory in Public Relations: Past, Present, and Future, Wiesbaden : vs verlag fr sozialwissenschaften.
Sriramesh, Krishnamurthy, 2003, Generic Principles of Excellent Public Relations in a different cultural context, Paper submitted to the Public Relations Division of the International Communication Association.
Roper, Juliet, 2005, Symmetrical Communication: Excellent Public Relations or a Strategy for Hegemony?, JOURNAL OF PUBLIC RELATIONS RESEARCH, Vol. 17(1), pp. 69--86.
Kriyantono, Rachmat, 2014, Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan, diakses dari http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/2014/03/public-relations-simetris-dan-objektivitas-berita/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H