Mohon tunggu...
Ifan Anwar
Ifan Anwar Mohon Tunggu... -

Wahai dunia.. sesungguhnya engkau ini hina, tetapi engkau begitu sangat di inginkan, bahkan di kejar-kejar oleh manusia..\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nWahai dunia.. kemuliaanmu tidak lebih dari sebelah sayap nyamuk, dan semenjak engkau diciptakan, maka Allah Swt tidak memandang, bahkan tidak menoleh sedikitipun kepadamu..\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nWahai dunia.. sesungguhnya engkau adalah penipu yang ulung, dan banyak manusia yang telah tertipu olehmu..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belajar Menulis Cerita (Kisah Fiktif yang Nyata)

10 April 2010   06:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56).

############

Cerita ini aku persembahkan untuk sahabatku, karena ingin memenuhi permintaannya,maka aku mencoba untuk mempublish nya di kompasiana,walaupun agak berat untuk mempublish nya,hal ini disebabkan karena cerita ini akan di publish ke media lain.

[caption id="attachment_115275" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi : Koleksi Pribadi"][/caption]

Mukaddimah : Cerita ini aku tulis berdasarkan kerisauan hati yang paling dalam,karena melihat fenomena2 yang terjadi selama ini di kehidupan ummat islam.dimana ummat islam saat ini telah jauh meninggalkan ajaran agama yang pernah di terapkan oleh Nabi Saw dan para sahabatnya.Ummat islam hari ini telah lupa akan maksud hidupnya (1),dan lebih mementingkan keperluan hidupnya (2).Maksud hidup dijadikan keperluan hidup,sedangkan keperluan hidup dijadikan maksud hidup.

FADE IN :

INT. RUMAH HERMAN-RUANG MAKAN-PAGI

Herman mengernyitkan keningnya saat menghirup teh manis yang biasa dibuat oleh istrinya setiap pagi.seteguk,dua teguk,sambil mengeluarkan bunyi sruupp di bibirnya dia menghirup teh manis itu sampai tak tersisa.Wajahnya yang ganteng dan kulitnya yang putih bersih,tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada istri tercintanya di ruang makan pagi ini.(aktifitas yang selalu dilakukan oleh pasangan muda ini yang belum mempunyai anak).

HERMAN (VO)

Herman menatap wajah istri cantiknya yang bernama Erni,sambil mengusap-usap gelas kosong yang ada di genggamannya.

EXT . RUMAH HERMAN-RUANG MAKAN-PAGI

ERNI

(sambil menaikkan dahinya)

ada apa bang,ko keliatannya wajah kamu gelisah sekali?

HERMAN

(melihat wajah Erni)

gak ada apa-apa ko.

(bangkit dari kursi)

ERNI

(bangkit dari kursi,kemudian memegang tangan Herman)

Bang,kalau ada masalah aku mohon ceritakan dan diskusikan denganku,karena aku adalah pendamping hidupmu,aku siap dengan segala keluhanmu.

HERMAN

(memegang tangan Erni,kemudian melepaskan dari pegangan tangannya)

Saat ini aku lagi males cerita sama kamu.

(berbalik menjauh dari Erni)

ERNI

(sesaat Erni diam,kemudian berlari mengejar Herman)

Ada apa denganmu bang,kenapa kamu kayak gini,tidak seperti biasanya?

(heran)

HERMAN

(menatap Erni sesaat)

maaf..sudah kubilang aku lagi malas cerita kali ini,mohon jangan paksa aku untuk hal itu.

(menjauh dari Erni kemudian menuju ruang pribadinya dan mengunci pintunya)

ERNI

(mengetok-ngetok pintu ruang pribadi Herman)

Bang.. .buka bang..biarkan aku membantu segala permasalahanmu..

HERMAN

(berteriak)

berisikkk..kamu malah menambah pusing kepalaku..aku gak mau di Bantu olehmu..

(membuka pintu ruang pribadinya,lalu keluar rumah meniggalkan Erni)

ERNI

(keluar rumah mengejar Herman,dan berteriak memanggilnya)

Bang..mau kemana?? Jangan pergi bang..

(terisak-isak dengan tangisnya)

HERMAN

Jangan kamu hiraukan aku..aku ingin menyendiri dulu.

(berlari menjauh meniggalkan Erni,tanpa kendaraan yang di milikinya)

ERNI

(berada di pinngir jalan memandang Herman yang beranjak pergi,sambil menangis tersedu-sedu)

HERMAN

(berlari semakin jauh meninggalkan Erni)

CUT TO :

Ada yang mau melanjutkan?? hehehehee

Catatan kaki :

1.maksud hidup : mengamalkan agama yang sempurna : Iman,Ibadah,Muamalah,Muasyaroh,Akhlaq.

2.Keperluan hidup : Sandang,Pangan,dan Papan.

Bersambung…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun