Surat Kepada Bunda:
Tentang Calon Menantunya
Mama yang tersayang
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Serta sangat menyayangiku
Terpupuslah sudah masa-masa sepiku
Hendaknya berhenti gemetar rusuh
Hatimu yang baik itu
Yang selalu mencintaiku
Karena kapal yang berlayar
Telah berlabuh dan ditambatkan
Dan sepatu yang berat serta nakal
Yang dulu biasa menempuh
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
Kini telah lepaskan
Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tenteram, jinak, sederhana
Mama
Burung dara yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemui jodohnya
Ia telah meninggalkan sarang yang kau
buatkan
Dan tiada akan pulang
Buat selama-lamanya
Ibuku,
Aku telah menemukan jodohku
Janganlah kau cemburu
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti pada waktunya, aku mesti kau lepaskan pergi
Begitu kata alam, begitu kau mengerti
Bagai dulu bundamu melepas kau
Kawin dengan ayahku. Dan bagai Bunda ayahku melepaskannya
Untuk mengawinimu
Tentu sangatlah berat
Tapi itu harus, mama!
Dan akhirnya tak kan begitu berat
Apabila telah dimengerti
Apabila telah disadari
Hari sabtu yang akan datang
Aku akan membawanya kepadamu
Ciumlah kedua pipinya
Dan panggillah ia dengan kata ;'anakku!'
Bila malam telah datang
Kisahkan padanya
Riwayat para leluhur kita
Yang ternama dan perkasa
Dan biarkan ia nanti
Tidur disampingma
Ia pun anakmu
Sekali waktu nanti
Ia akan melahirkan cucu-cucumu
Mereka sehat-sehat dan lucu-lucu
Dan kepada mereka
Ibunya akan bercerita
Riwayat yang baik tentang nenek mereka
Bunda bapak mereka
Ciuman abadi
Dari anak lelakimu yang jauh
Karya
Puisi karya W.S. Rendra di yogyakarta pada tahun 1967. Termasuk jenis puisi dengan tipografi teratur dengan jumlah baris dan bait yang tidak sama. Alasannya, pada puisi tersebut pengarang masih menggunakan persamaan bunyi atau rima, jumlah kata dan penyusunan kata meskipun baris dan baitnya tidak sama. Pengarang lebih banyak menggunakan kata --kata yang mudah dipahami oleh pembaca. Diksi yang digunakan pengarang kebanyakan bermakna konotatif.
Bahasa kiasan yang terdapat dalam puisi tersebut 1.Perbandinga 2.Metafora 3.Mersonifikasi 4.Hiperbola 5. Repetisi.
Dan puisi diatas menggunakan Rima, Aliterasi, Asonansi, Imaji.
Rima (persamaan bunyi akhir kata yang terdapat antar baris dalam satu bait, terdiri dari rima awal, tengah, akhir). Rima dalam puisi diatas kebanyakan berupa rima akhir. Aliterasi (persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi). Asonansi (persamaan bunyi vokal pada satu baris puisi). Imaji (citra atau bayangan yang muncul dalam pikiran pembaca puisi).
Terdapat Kritik mimetik, Kritik mimetik adalah kritik yang memandang karya sastra sebagai pencerminan kenyataan kehidupan manusia. Sastra merupakan pencerminan/penggambaran dunia kehidupan. Sehingga kriteria yang digunakan kritikus sejauh mana karya sastra mampu menggambarkan objek yang sebenarnya. Semakin jelas karya sastra menggambarkan realita semakin baguslah karya sastra itu.
Ini adalah pencerminan takdir seseorang yang akan menikah ketika berusia dewasa. WS. Rendra sebagai pujangga ulung dan bahkan merupakan pengalaman sendiri dalam menulis karya sastra yang diberi judul "Surat Kepada Bunda :Tentang Calon Menantunya "
Sebuah rangakaian kata dari Rendra sebagai seorang anak yang telah menemukan pujaan hatinya dan berusaha mengungkapkan niat tulus kepada sang bunda agar bersedia tuk merestui dan menerima sang calon istri yang diidam-idamkan sejak lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H