"heheh... kamu ini masih ingat aja. udahlah itu masa lalu jangan dibahas lagi dia sudah bahagia"Â
"lalu kakak, apa sudah bahagia?"
"alhamdulillah sudah cukup bahagia. dengan keadaan yang cukup tanpa kekurangan yang berlebihan"
" alhamdulillah.... Berarti sekarang tinggal aku" senyumku mengembang dan mataku melirik pada kak wildan yang terheran-heran
" ada apa dek, apa sekarang kamu tidak bahagia? coba ceritakan pada kakak tersayang mu ini..."
"kalau aku cerita apakah akan ada bahagia yang cukup untuk ku?"
"ada apa, mengapa kamu berkata seperti itu apakah sumber bahagia mu sudah mulai hilang termakan waktu? mengapa waktu begitu kejam  pada kekasihku ini. Apa kesalahan yang telah diperbuatnya hingga dia  tega merampas senyum manisnya?"
"mungkin waktu cemburu padamu"
"mengapa waktu akan cemburu padaku? sedang aku hanya memiliki senyum mu tidak lebih"
"mungkin karena itu?"
"kalau begitu biarlah waktu cemburu. Aku yang akan berikan bahagi itu padamu"