Sore yang mendung mengiringi langkahku untuk kembali ke Istana sederhana kami....
Baru saja tubuhku memasuki pintu depan, terdengar sambutan hangat anak-anaku yang kengen menunggu kedatanganku. lelah bekerja tak menyurutkan bahagiaku karena terbayar dengan senyum manis anak-anak tersayangku.
" Ibu Bawa apa?" seru anakku yang baru berusia 3,5th, belum terjawab olehku si kecilpun terus bercerita tentang kejadian-kejadian pagi hingga siang dengan penuh antusias hingga kelucuan-kelucuannya membuat gemes.
Aku mulai terlewatkan satu hal, tidak biasanya anaku yang sulung tidak banyak bicara sore ini, aku tahu pasti ada sesuatu.
Setelah rehat sejenak aku mulai absen satu-satu kegiatan anak-anaku dari pagi hingga siang mulai dari yang bungsu yang baru usia 3,5th, dan kemudian anakku yg kedua yg berusia 12th, dan kemudian anak sulungku yang sudah kelas 12.
Ternyata anakku sedang gundah, karena UN dan SBMPTN yg akan di hadapinya..... ada rumors kalau UN di Bandung akan diulang, kabarnya karena soal yg bocor dan penerima soal itu salahsatunya ada di SMA tempat anakku sekolah.
Aku sebagai seorang ibu dengan segala keterbatasan  dan kenaifannya mulai berpikir, selama ini aku selalu menanamkan kejujuran untuk anak-anakku sekecil apapun itu, berusaha dengan kemampuan sendiri akan lebih bermanfaat itu yang selalu aku tanamkan.
Dan aku mulai memikirkan apa yang jadi gundah anakku seandainya UN di ulang, sementara anakku tidak berbuat curang haruskah diulang kembali untuk orang-orang yang memang fair? sementara dalam waktu dekat juga harus mempersiapkan diri untuk SBMPTN yang juga tidak mudah untuk di hadapi.
Belum juga konflik perlu tidaknya UN digelar belum juga reda, sekarang dengan rumors akan diulang menjadikan gundah untuk anakku dan kemudian juga aku. Belum lagi adanya rumors bahwa SMA tempat anaku belajar akan diBlacklist dari SNMPTN karena ulah segelintir oknum, Fair kah?
Aku hanya seorang ibu yang menginginkan pendidikan buat anaknya lebih baik dan lebih berkualitas, menghimbau kepada jajaran terkait untuk mengevaluasi baik buruknya UN dan perlu tidaknya UN diulang dengan kasus yg di timbulkan segelintir orang.
Hal ini juga aku khawatirkan akan terulang dan terulang, terlebih anakku yang ke-2 juga akan mengadapi UN SD.