Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terisolasi di Tengah Potensi : Tantangan Minimnya Transportasi di Aceh Tamiang.

22 Januari 2025   09:08 Diperbarui: 22 Januari 2025   09:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Transportasi umum merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung mobilitas masyarakat, terutama di daerah-daerah yang bergantung pada aktivitas pendidikan, ekonomi, dan sosial. Namun, di Aceh Tamiang, keberadaan kendaraan umum kini semakin jarang ditemui. Hanya ada tersisa beberapa angkutan umum yang melayani masyarakat di jalur kota maupun desa itu pun hanya rute-rute tertentu saja. Memang ada beberapa Bus sekolah tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan jalur perjalanan di wilayah Aceh Tamiang yang terbilang cukup variatif. Fenomena ini menimbulkan tantangan besar, terutama bagi pelajar dan masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Meskipun masih ada Bentor (becak motor) untuk transportasi sekitar wilayah kota, namun biayanya terbilang lumayan mahal.

Kurangnya transportasi umum menyebabkan sepeda motor menjadi  primadona. Tiap keluarga sekurang-kurangnya memiliki satu sepeda motor, Tidak jarang dalam satu rumah memiliki kendaraan sejumlah anggota keluarga dengan alasan kebutuhan dengan tujuan rute yang berbeda-beda.

2. Kondisi Krisis Transportasi Umum
Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan umum seperti angkutan kota dan bus kecil di Aceh Tamiang semakin berkurang jumlahnya. Banyak rute yang sebelumnya melayani masyarakat kini tidak lagi beroperasi karena berbagai alasan, seperti tingginya biaya operasional, berkurangnya jumlah penumpang, dan kurangnya dukungan infrastruktur dari pemerintah daerah.

Minimnya transportasi umum menyebabkan masyarakat, terutama pelajar, harus mencari alternatif untuk bepergian. Banyak siswa kini menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah. Sebagian lainnya mengandalkan antar-jemput dari orang tua atau kerabat. Bagi mereka yang tidak memiliki akses kendaraan pribadi, perjalanan ke sekolah menjadi lebih sulit dan mahal.

3. Dampak Krisis Transportasi Umum pada Anak Sekolah
Minimnya kendaraan umum berdampak signifikan pada pelajar. Berikut beberapa dampaknya:

  • Ketergantungan pada Sepeda Motor: Banyak anak sekolah kini mengendarai sepeda motor sendiri, meskipun beberapa dari mereka belum memenuhi syarat usia atau tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM). Terkadang mereka ugal-ugalan di jalan, Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.
  • Beban Ekonomi Orang Tua: Orang tua yang harus mengantar dan menjemput anak mereka ke sekolah setiap hari menghadapi peningkatan pengeluaran untuk bahan bakar dan waktu yang terbuang.
  • Ketidaksetaraan Akses Pendidikan: Anak-anak dari keluarga yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau akses antar-jemput mungkin kesulitan untuk pergi ke sekolah, sehingga memengaruhi kehadiran dan prestasi akademik mereka.

4. Upaya dan Solusi yang Dapat Dilakukan
Mengatasi krisis transportasi umum memerlukan langkah strategis dari berbagai pihak:

  • Revitalisasi Transportasi Umum: Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk menghidupkan kembali rute transportasi umum yang strategis, terutama di kawasan yang menjadi pusat pendidikan.
  • Dukungan Subsidi: Pemberian subsidi untuk transportasi umum dapat membantu menurunkan biaya operasional dan menarik minat pengusaha transportasi untuk kembali beroperasi.
  • Peningkatan Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur jalan dan halte yang memadai dapat mendukung keberlanjutan transportasi umum.
  • Program Transportasi Sekolah: Pemerintah atau komunitas lokal dapat menyediakan angkutan khusus untuk pelajar dengan biaya terjangkau. Program ini tidak hanya membantu anak-anak sekolah, tetapi juga mengurangi penggunaan sepeda motor oleh pelajar di bawah umur.


Krisis transportasi umum merupakan tantangan yang memengaruhi mobilitas dan akses masyarakat, terutama pelajar. Diperlukan perhatian serius dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. Dengan menghidupkan kembali transportasi umum dan menyediakan solusi transportasi yang aman dan terjangkau, diharapkan krisis ini dapat diatasi, sehingga masyarakat Aceh Tamiang dapat menikmati mobilitas yang lebih baik dan mendukung kemajuan daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun