Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Ancaman Jejaring Sosial dan aplikasi online serta langkah-langkah mengatasinya

13 Juli 2024   11:09 Diperbarui: 13 Juli 2024   11:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami Ancaman dan Menjaga Kesehatan Mental di Era Jejaring Sosial

Pernahkah kamu menjadi korban penyalahgunaan data pribadi yang diretas melalui aplikasi online? Apa yang kamu rasakan? Pasti sedih dan terpukul, apalagi jika penyalahgunaan itu menyebabkan kerugian dalam bentuk materi.

Pada beberapa kasus, peretasan data pribadi tidak hanya merusak privasi tetapi juga menyebabkan terkurasnya sejumlah uang yang tersimpan di bank. Pengalaman pribadi yang dialami putri saya adalah contoh nyata dari ancaman ini. Seseorang mengirimkan tautan web yang tampak sah untuk mengupdate data di salah satu aplikasi mobile banking. Dengan memasukkan kode OTP, putri saya tanpa sadar memberikan akses kepada peretas yang kemudian menguras uang di rekeningnya.

Begitu juga dengan suami saya. Ia mengalami hal serupa ketika mencoba masuk ke tautan aplikasi yang ada di iklan Facebook untuk mencetak kartu aplikasi mobile banking. Hasilnya, uang di rekeningnya juga terkuras habis.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan betapa rentannya kita terhadap peretasan data pribadi dan pentingnya meningkatkan kesadaran serta kehati-hatian dalam menggunakan layanan online. Lindungi data pribadi Anda dengan langkah-langkah keamanan yang tepat, dan selalu waspada terhadap upaya penipuan yang bisa datang kapan saja dan dari mana saja.

Di era digital yang semakin maju ini, data pribadi kita menjadi aset berharga yang terus diincar oleh berbagai pihak. Jejaring sosial, aplikasi, dan layanan online lainnya telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menyediakan berbagai kemudahan dan konektivitas yang sebelumnya tidak terbayangkan. Namun, kemajuan ini juga membawa ancaman baru yang kian mengkhawatirkan: maraknya kasus peretasan data online. Setiap hari, jutaan informasi pribadi terpapar risiko, dari detail identitas hingga informasi keuangan. Peretasan ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial tetapi juga memicu trauma psikologis yang mendalam, menciptakan rasa takut dan ketidakberdayaan  di kalangan pengguna internet. Fenomena ini memaksa kita untuk lebih waspada dan memahami pentingnya melindungi data pribadi kita di dunia maya yang penuh tantangan ini.

Di era digital saat ini, jejaring sosial dan aplikasi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kenyamanan dan konektivitas yang ditawarkan, terdapat ancaman yang sering kali tidak disadari oleh pengguna tidak hanya kerugian materi tetapi trauma juga turut menyertai.

Yuk kita lihat apa saja dampak negatif dari jejaring sosial dan aplikasi online lainnya;

1. Ketergantungan pada Jejaring Sosial

Jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter telah mengubah cara kita berinteraksi. Meski memberikan banyak manfaat, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan. Orang-orang sering merasa cemas jika tidak memeriksa akun mereka secara teratur. Ketergantungan ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan, terutama ketika mereka merasa tidak mendapatkan jumlah "like" atau "komentar" yang diharapkan.

Like dan komentar di postingan kita sering kali menjadi tolok ukur popularitas. Namun, tidak semua orang yang tertarik dengan status kita akan memberikan like atau komentar. Sebaliknya, mereka yang memberikan like dan komentar belum tentu benar-benar menyukai atau bahkan membaca apa yang kita bagikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun