Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Menangis, Sayang

4 Juli 2024   09:16 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan menangis, sayang, usap air matamu,
Ada pelangi menanti, setelah badai berlalu.
Dalam pelukan ini, kau temukan kedamaian,
Biarkan kesedihan terhapus oleh kasih sayang.

Jangan menangis, sayang, lihatlah bintang di atas,
Mereka bersinar untukmu, memberi harapan tanpa batas.
Setiap duka akan berlalu, setiap luka akan sembuh,
Dengan waktu, semua akan menjadi kisah yang jauh.

Jangan menangis, sayang, kupegang erat tanganmu,
Kita hadapi bersama, apapun yang menantimu.
Kau tak sendiri, ada aku di sini,
Mengiringi langkahmu, dalam setiap hari.

Jangan menangis, sayang, tersenyumlah sekali lagi,
Dalam senyummu, kutemukan cahaya sejati.
Kuatkan hatimu, hadapi dunia,
Karena di sisimu, aku akan selalu ada.

Baca juga: Katanya Sayang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun