Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lagi-lagi Kopi

13 Juni 2024   16:52 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:30 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secangkir hitam pekat,

Mengalirkan rindu pada senja yang lewat.

Di sudut meja, kita berbagi cerita,

Dalam hiruk pikuk dunia, kau dan aku terjaga.

Aromanya menyapa pagi yang lelah,

Mengusir kantuk, mengundang gelak tawa.

Lagi-lagi kopi, penghangat di hati,

Membawa kenangan, meski hanya sesaat saja.

Setiap tetesnya, ada kisah tersembunyi,

Tentang cinta, perjuangan, dan mimpi.

Di cangkir ini, ada harapan yang tak pernah pudar,

Walau waktu terus berlari, kita tak pernah gentar.

Kau dan aku, terikat oleh keajaiban ini,

Dalam hening malam atau riuh pagi.

Lagi-lagi kopi, menjadi saksi,

Bahwa dalam sederhananya, ada makna yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun