Oleh Ifah Latifah
Di remang senja yang mulai pudar,
Aku berlari, mengejar bayangmu yang samar.
Setiap langkah menggema dalam rindu,
Menapak jejak yang kau tinggalkan dulu.
Bayangmu menari di atas cahaya,
Menggoda hati yang tak pernah lupa.
Dalam heningnya malam yang mendayu,
Aku terus mencari, tak henti memburu.
Angin malam berbisik lembut,
Menyampaikan pesan dalam sepi yang larut.
Bayangmu seperti angan yang tak terjangkau,
Semakin ku dekati, semakin menjauh.
Bayangmu adalah kenangan indah,
Terukir dalam jiwa, abadi tanpa lelah.
Meski hanya bayang tak berwujud
Dan tak sanggup ku jamah.
Di batas malam dan pagi,
Aku dan bayangmu bertemu dalam mimpi.
Dalam keabadian yang tersembunyi,
Terasa bahagia meski hanya dalam bayangan hati.
Aceh Tamiang, 07 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H