Oleh: Ifah Latifah
Di tepian malam yang sunyi,
Selasa mengintip dari jendela waktu,
Larut malam, hening tak bertepi,
Hati berkecamuk, rindu berbisik sendu.
Bintang-bintang redup, mengintai dari jauh,
Bulan malu-malu, sembunyi di balik awan,
Angin malam berbisik lirih, penuh keluh,
Menyapa jiwa yang terbungkus dalam kerinduan.
Kenangan berkelebat di benak,
Wajah-wajah lama terlukis kembali,
Senandung nostalgia melintasi relung kalbu,
Menggugah rasa yang kian membeku.
Saat jarum jam berdetak pelan,
Detik merayap bagai bayang-bayang kelam,
Larut Malam, sepi yang tak terjamah,
Hati berharap, waktu terus berjalan.
Namun di balik gelap, ada harapan,
Cahaya fajar menunggu di ufuk timur,
Larut malam akan berlalu, membawa impian,
menyambut permulaan baru yang ditunggu.
Aceh Tamiang, 05 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H