Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bolehkah?

31 Mei 2024   01:41 Diperbarui: 31 Mei 2024   05:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh kah?

Oleh: Ifah Latifah.

Bolehkah aku menyusuri,

Jejak langkah yang kau tinggalkan,

Mencari serpihan memori,

Di tiap sudut kenangan.

Bolehkah aku memeluk,

Baca juga: Kau Bilang

Bayanganmu yang rapuh,

Baca juga: Jangan Tanya

Merasakan hangatnya,

Meski hanya dalam angan yang semu.

Bolehkah aku berharap,

Pada langit yang tak berbatas,

Bahwa cinta ini takkan pudar,

Seperti bintang di malam luas.

Bolehkah aku menangis,

Dalam diam malam yang sunyi,

Mengusir sepi yang mengikis,

Menghapus jejak luka hati.

Bolehkah aku bermimpi,

Tentang masa depan yang cerah,

Di mana kita kan berdiri,

Bersama, tanpa lelah.

Bolehkah aku bertanya,

Pada waktu yang terus berlari,

Adakah jawab atas tanya,

Tentang cinta dan arti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun