Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fake Produktivity: Fenomena Produktivitas Palsu Era Modern

26 Mei 2024   22:41 Diperbarui: 26 Mei 2024   23:40 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Specific (Spesifik): Tujuan harus jelas dan spesifik, tidak ambigu. Ini membantu fokus pada apa yang ingin dicapai.

Measurable (Terukur): Tujuan harus bisa diukur untuk menilai kemajuan dan mengetahui kapan tujuan tersebut telah tercapai.

Achievable (Dapat Dicapai): Tujuan harus realistis dan bisa dicapai dengan sumber daya dan waktu yang tersedia.

Relevant (Relevan): Tujuan harus selaras dengan tujuan jangka panjang dan memiliki arti atau dampak yang signifikan.

Time-bound (Batas Waktu): Tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas untuk memberikan batasan dan mendorong penyelesaian tepat waktu. dapat membantu mengarahkan usaha ke arah yang benar.

3. Batasi Multitasking: Cobalah untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu. Teknik Pomodoro bisa membantu meningkatkan konsentrasi dengan cara bekerja dalam interval waktu yang teratur.

Teknik Pomodoro adalah metode pengaturan waktu yang diperkenalkan oleh Francesco Cirillo pada akhir 1980-an. Nama "Pomodoro" berasal dari bahasa Italia yang berarti tomat. Nama ini dipilih karena Cirillo menggunakan kitchen timer berbentuk tomat saat masih menjadi mahasiswa untuk membantu mengatur waktu belajarnya. Metode ini melibatkan pembagian waktu menjadi interval tertentu. 

Dalam teknik ini, kamu harus fokus selama periode waktu tertentu, biasanya 25 menit. Setelah periode fokus selesai, kamu beristirahat selama 5 menit. Proses ini diulang sebanyak empat kali. Setelah menyelesaikan empat siklus, kamu bisa beristirahat lebih lama, tetapi durasi istirahat tersebut tidak boleh lebih lama dari waktu fokus.

4. Evaluasi Rapat dan Pertemuan: Pertimbangkan apakah setiap rapat benar-benar diperlukan dan pastikan setiap rapat memiliki agenda yang jelas serta tujuan yang spesifik. Sehingga Rapat dalam berjalan dengan efektif.

5. Kelola Waktu Respons: Tentukan waktu tertentu untuk memeriksa dan merespons email atau pesan instan agar tidak mengganggu alur kerja utama.

Sebagai kesimpulan Fake productivity adalah jebakan umum di era modern yang dapat menghambat kesuksesan individu dan organisasi. Dengan mengenali tanda-tanda produktivitas palsu dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, kita bisa fokus pada kegiatan yang benar-benar memberikan hasil nyata dan bermakna. Produktivitas sejati bukanlah tentang seberapa sibuk kita terlihat, tetapi tentang seberapa efektif kita dalam mencapai tujuan yang penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun