Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Bermain dalam Ingatanku

17 Mei 2024   17:46 Diperbarui: 17 Mei 2024   17:56 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sana ada luka yang belum sembuh

Kenangan indah yang menyisakan pilu

Menyelinap di setiap detak jantungku.

Angin membawa bisikan namamu

Mengusik tenang dalam tidurku

Wajahmu hadir di setiap mimpiku

Mengisi kosong di dalam kalbuku.

Jangan bermain dalam ingatanku

Hentikan tarian di sudut pikiranku

Biarkan hari-hari berlalu tanpa bayangmu

Agar aku bisa menemukan damai dalam diriku.


Kenangan itu bak hujan di musim panas

Sejuk namun menyisakan genangan

Kita yang dulu, kini telah terlepas

Biarlah ingatan ini hilang perlahan.

Jangan bermain dalam ingatanku

Lepaskan genggaman yang tak terlihat

Hati ini butuh waktu untuk sembuh

Dari kisah yang telah menjadi sejarah yang usang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun