Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ombak Kesakitan

5 April 2024   18:32 Diperbarui: 5 April 2024   18:37 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ombak Kesakitan

Oleh: ifah latifah

Di dalam lautan pilu, aku berlayar,

Menyusuri gelombang kesakitan yang menghantam,

Setiap ombak membawa luka yang teriris,

Di tengah sunyi, aku mencari arti.

Dalam gelapnya malam, hati terluka,

Seperti pedang yang menusuk tanpa ampun,

Air mata mengalir, membasahi bumi kering,

Sakit yang menggigit, tiada henti menghantui.

Kadang sakit itu bagai angin berhembus,

Menerpa tanpa aba-aba, tanpa ampun,

Kadang juga bagai api yang membakar,

Meninggalkan bara dalam jiwa yang rapuh.

Namun di dalam kesakitan, aku menemukan kekuatan.

Bunga-bunga harapan tumbuh di antara duri,

Melalui penderitaan, aku belajar mengerti,

Bahwa di balik kesedihan, tersembunyi kebijaksanaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun